Pendakicantik.comGunung Marapi menjadi salah satu gunung yang terletak di Sumatra Barat dan memiliki ketinggian 2891,3 meter di atas permukaan laut.

Secara geografis Gunung Marapi terletak antara Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam dan Kotamadya Padang Panjang.

Baca Juga: Mamet Isa Bahrudin Viral di Twitter Klaim Foto Pendaki lain, Capai Puncak Labuche East

Namun secara administrasi, gunung ini berada dalam kawasan Kabupaten Agam.

Di sisi lain Gunung Marapi terdapat Gunung Singgalang yang jadi objek wisata alam paling dicari oleh wisatawan khususnya bagi para pecinta ketinggian karena telaganya yang mempesona.

Gunung Marapi: Sekilas tentang Sejarah dan Jalur Pendakian

Gunung Marapi merupakan salah satu gunung yang ada di Sumatera Barat yang sering digunakan untuk pendakian.

Baca Juga: Wisatawan Dilarang Memasuki Kawasan Gunung Bromo pada Wulan Kapitu

Sekilas tentang Sejarah Marapi

Keberadaan Gunung Marapi sangat kental karena mempunyai nilai historis bagi masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat. Konon menurut sejarahnya, nenek moyang orang Minangkabau berasal dari lereng Gunung Marapi, hal ini ditandai dengan terdapatnya Nagari Pariangan di Kabupaten Tanah Datar.

Nagari Pariangan merupakan cikal bakal dari lahirnya sistem pemerintahan masyarakat berbasis nagari di Sumatera Barat.

Sebuah animo unik yang berkembang di masyarakat, bahwa jika seseorang belum pernah mendaki Gunung Marapi maka orang tersebut belum “lengkap” disebut sebagai orang Minangkabau.

Puncak Marapi dalam legenda Minang adalah awal dari lahirnya Ranah Minangkabau. Awal lahirnya Minang Darek nenek moyang bangsa yang diyakini masih keturunan Iskandar Zulkarnaen dari Macedonia. Hal ini dikisahkan dalam Tambo terdampar saat berlayar di Puncak Marapi dan saat surut banjir, nampaklah di bawah kaki gunung Luhak nan Tigo (3 cekungan daratan).

Gunung Marapi: Sekilas tentang Sejarah dan Jalur Pendakian
Foto: Pendaki Cantik – @dhesftr27

Maka rombongan kapal yang terdampar itu mulai menuruni 3 wilayah itu, Luhak nan Tigo itu yang sekarang diketahui sebagai Wilayah Kabupaten Tanah Datar (kota Batusangkar dan Padangpanjang). Yaitu Luhak nan Tuo, Wilayah Kabupaten Agam (Kota Bukittinggi) sebagai Luhak nan tengah, dan Kabupaten Limapuluhkota (Kota Payakumbuh) sebagai Luhak nan Bungsu.

Legenda inilah yang diimani penduduk setempat sebagai cikal bakal lahirnya masyarakat Minangkabau yang memiliki adat istiadat budaya yang khas dan unik.

Sejatinya Minangkabau adalah masyarakat pegunungan dimana Gunung Marapi menjadi simbol budaya. Menurut cerita orangtua zaman dulu, bahwa Rumah Gadang dalam kepercayaannya harus didirikan dengan menghadap ke Gunung Marapi.

Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi; Masyarakat Harus Tetap Waspada dan Tidak Panik

Jalur Pendakian Marapi

Mengingat gunung tersebut sudah memiliki jalur pendakian yang tetap. Meski demikian, kamu harus tetap waspada dan hati-hati ketika melakukan pendakian di Gunung Marapi.

Untuk mencapai kaki Gunung Marapi cukup mudah, mengingat letaknya yang tidak jauh dari Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang.

Untuk menuju Gunung Marapi, jika kamu dari Kota Padang atau Bandar Udara Ketaping membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam.

Selama dalam perjalanan pendakian, kamu akan disuguhi pemandangan yang hanya ada di gunung, yaitu bunga edelweis. Kamu juga dapat melihat Danau Singkarak ketika sudah sampai di puncak gunung.

Terdapat beberapa jalur pendakian di jalur ini, namun titik start yang dapat kamu tempuh adalah dari Koto Baru. Sebelum melakukan pendakian, pastikan dahulu kamu telah menyiapkan bekal yang dibutuhkan seperti tenda, makanan, air, jaket dan perlengkapan lainnya.

Gunung Marapi: Sekilas tentang Sejarah dan Jalur Pendakian
Foto: Pendaki Cantik – @floren_tarigan

Dari pasar Koto Baru menuju pos pendakian, kamu harus memilih untuk memulai dengan jalan kaki atau angkutan pedesaan yang menuju ke pos pendakian. Pilihan berjalan kaki akan menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di pos pendakian.

Dari pos pendakian perjalanan dilanjutkan menuju Parak Batuang dengan melewati perkebunan penduduk.

Di Parak Batuang, kamu akan merasakan nikmatnya kesegaran udara Gunung Marapi dan mengisi botol minuman di sumber air yang terdapat di daerah ini.

Dari Parak Batuang, membutuhkan waktu pendakian kira-kira 5 jam untuk mencapai puncak. Perjalanan diisi dengan pemandangan hutan tropis dan beberapa jalur pendakian yang cukup terjal.

Setelah sampai di puncak, sebaiknya kamu memilih lokasi di cadas untuk tempat camp (berkemah).

Baca Juga: Gunung Papandayan: Gunung Cantik yang Miliki View Eksotik yang Cocok buat Pemula

Waktu yang Tepat untuk Mendaki

Jika memilih Gunung Marapi untuk didaki dan mencari tahu kapan waktu yang tepat melakukan pendakian, maka jawabannya adalah saat subuh. Meski pilihan mendaki pada malam hari bisa kamu ambil, tetapi cara terbaik untuk dapat melihat sunrise itu saat menjelang pagi.

Gunung Marapi: Sekilas tentang Sejarah dan Jalur Pendakian
Foto: Pendaki Cantik – @gevraaa_

Dari puncak Gunung Marapi, kamu akan menyapu pemandangan Kota Bukittinggi, Gunung Singgalang, pemandangan Danau Singkarak yang berada di Kabupaten Solok.

Share.