Pendakicantik.com – Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen mengidentifikasi adanya erupsi freatik yang berpotensi bahaya dari aktivitas vulkanik Gunung Ijen.
Peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Ijen belakangan inilah yang membuat status gunung yang tadinya level I Normal ditingkatkan menjadi level II Waspada.
Baca Juga: 4 Tips Pakaian yang Aman dan Nyaman dalam Mendaki Gunung
Hal yang patut diwaspadai adalah munculnya gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah, akibat terjadinya erupsi freatik yang menyemburkan gas dari danau kawah Gunung Ijen.
“Itu berasal dari aktivitas solfatara di dinding kawah Ijen dan difusi gas-gas vulkanik dari dalam kawah ke permukaan,” kata Kepala PPGA Ijen, Suparjan Senin (9/1/2023)
Baca Juga: Mitos yang Beredar di Kalangan Pendaki dan Masyarakat tentang Gunung Ciremai
Gunung Ijen: Erupsi Freatik; Semburan Gas dari Danau Kawah di Awal 2023
Selanjutnya, adalah erupsi freatik berupa semburan gas dari danau kawah. Erupsi freatik bisa terjadi tanpa didahului oleh peningkatan aktivitas, baik visual maupun kegempaan.
“Sesuai evaluasi yang patut diwaspadai adalah keluarnya gas dari danau, juga ada erupsi freatik,” bebernya.
Status Gunung Ijen Level I Normal Naik Jadi Status Level II Waspada
Kendati demikian, status Gunung Api Ijen masih tetap berada di level I normal. Pihaknya mengimbau, agar masyarakat atau wisatawan untuk tidak mendekati bibir kawah maupun turun dan mendekati dasar kawah Gunung Ijen.
Badan Geologi juga merekomendasikan kepada para pengunjung untuk tidak menginap di kawasan Gunung Ijen dalam radius 500 meter dari puncak kawah.
Masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Banyu Pait, diminta waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanik yang berbahaya, dan tetap memperhatikan perkembangan aktivitas Gunung Ijen.
Jika tercium bau gas sulfur atau belerang yang menyengat, Badan Geologi juga meminta kepada masyarakat untuk memakai masker penutup alat pernapasan.
Untuk jangka pendek atau darurat, masyarakat dapat menggunakan kain basah sebagai penutup alat pernapasan, baik hidung maupun mulut.
“Untuk keselamatan kami minta masyarakat mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan,” tandasnya.

Sebelumnya, Status Gunung Ijen yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso naik dari statul level I normal, menjadi level II waspada. Kenaikan status itu diumumkan melalui rilis resmi Badan Geologi pada Kementerian energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, tertanggal 7 Januari 2023.
Kenaikan status Gunung Ijen menjadi waspada terhitung sejak 7 Januari 2023 pukul 14.00 Wib dengan rekomendasi yang disesuaikan potensi ancaman bahaya terkini,”ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Suparjan.
Sirkuit balap sepeda penuh rintangan ini berada di Gantasan Bike Park, di kaki Gunung Ijen, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Dibangun untuk mewadahi para penghobi sepeda downhill yang saat ini digemari masyarakat.
Baca Juga: Macan Tutul Terlihat di Lereng Gunung Raung, Warga Diminta Waspada
Dilarang Aktivitas Radius 1,5 Km dari Bibir Kawah
Berdasarkan pengamatan visual dan instrumental periode 1 Desember 2022 hingga 7 Januari 2023, cuaca di Gunung Ijen cerah hingga hujan, angin bertiup lemah hingga kencang ke arah Timur, Selatan, dan Barat.
Sedangkan suhu udara tercatat antara 18-33 drajat celcius. Asap solfatara berwarna putih bertekanan lemah dengan intensitas tipis. Untuk tinggi asap antara 50-400meter dari puncak.

Badan Geologi juga mencatat, suhu air danau Kawah Ijen pada bulan Desember 2022 terukur 16 derajat celcius. Pada Tanggal 5 Januari 2023, pemeriksaan kawah menunjukan suhu air danau kawah meningkat menjadi 45,6 derajad celcius.
Dengan peningkatan aktivitas Gunung Ijen, Badan Geologi merekomendasikan masyarakat, pengunjung maupun wisatawan dan para penambang blerang untuk tidak mendekati kawah dalam radius 1,5 kilometer dari bibir kawah.