Pendakicantik.com – Gunung Dempo terletak di wilayah perbatasan provinsi Sumatera Selatan dan provinsi Bengkulu. Gunung ini tepatnya berada di kota dingin penghasil kopi robusta yang sangat populer dan enak, yakni Kota Pagaralam.
Gunung Dempo berada pada ketinggian 3.159 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan merupaka tipe gunung berapi kerucut (stratovolcano). Sesuai dengan namanya, Kota Pagaralam dikelilingi oleh pegunungan Bukit Barisan dan yang paling tinggi ialah Gunung Dempo.
Jika berencana mendaki gunung Dempo dan mulai start awal perjalanan dari kota Palembang maka jarak tempuh perjalanan darat menuju kota Pagaralam kira-kira sekitar 7 jam.
Baca juga: PASAR BUBRAH: SUARA-SUARA MISTERIUS DI JALUR PENDAKIAN MERAPI

Gunung Dempo: Unik dan Gunung yang Ramah Untuk Pendaki Pemula
Gunung Dempo dikenal sebagai gunung yang ramah untuk para pendaki pemula. Gunung ini memiliki karakteristik tersendiri yang membuat pendaki selalu mendapatkan pengalaman unik dan punya kesan saat mendaki dan menuju puncaknya.
Rute Menuju Basecamp Gunung Dempo
Untuk bisa sampai ke lokasi, dari terminal Pagar Alam terlebih dahulu mencarter mobil atau taksi yang menuju ke arah Pabrik Teh PTPN VII Persero yang berjarak sekitar 8 kilometer dari terminal. Mobil carteran akan sampai di desa yang paling dekat dari puncak gunung Dempo.
Nama desa yang paling dekat dengan Puncak Gunung Dempo itu adalah Kampung 4 yang bisa memerlukan waktu lebih dari 20 menit perjalanan karena jalannya cukup terjal dan berliku. Perjalanan menuju basecamp gunung Dempo ini akan melalui hamparan kebun teh hijau. Dan dari sana, proses pendakian dapat dimulai.

Tiga Jalur Pendakian
Jalur pendakian menuju puncak Gunung Dempo tersedia tiga (3) dengan tingkat kesulitan yang berbada-beda tiap jalurnya. Untuk saat ini ada 2 jalur saja yang telah ditetapkan sebagai jalur pendakian resmi.
Jalur pendakian Gunung Dempo via jalur Kampung IV
Jalur Kampung IV ini merupakan jalur favorit pendaki khususnya bagi pemula. Karena trek pendakian di jalur ini terbilang landai dan memutar. Saat memilih dan melewati jalur ini para pendaki akan menjumpai sebuah tebing batu dengan bentuk yang rata menyerupai sebuah lemari dan memiliki ketinggian sekitar 5 meter.
Para pendaki harus melewati tebing batu ini agar bisa kembali melanjutkan perjalanan. Selain itu di jalur pendakian ini terdapat sebuah makam atau petilasan dari tetua warga Kampung Dempo yang terletak di area cadas.
Jika melalui jalur ini maka diperlukan waktu sekitar 9-10 jam untuk bisa sampai di puncak Gunung Dempo tanpa kendala apapun selama dalam perjalanan.

Jalur pendakian Gunung Dempo via Tugu Rimau
Untuk jalur ini biasanya lebih dipilih oleh pendaki senior atau sudah pengalaman mendaki. Alasannya karena trek di jalur ini bisa dibilang terjal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi sehingga menuntut keterampilan dari pendaki.
Saat melalui jalur ini pendaki akan melewati hutan mati. Disebut hutan mati karena sekitar tahun 2016 hutan ini mengalami kebakaran dan hingga kini masih membekas. Letak hutan mati ini di antara shelter 1 dan 2.
Untuk bisa sampai di puncak Dempo, pendaki hanya memerlukan waktu sekitar 4 – 5 jam untuk bisa sampai di puncak.
Jalur pendakian Gunung Dempo via jalur Jarai
Jalur Jarai ini letaknya terpisah di sudut gunung dan berbeda dengan dua jalur sebelumnya. Jalur ini belum ditetapkan sebagai jalur pendakian resmi. Alasanya, trek pendakian yang ada di jalur ini sangat ekstrem dan berbahaya karena didominasi dengan tebing-tebing cadas.
Selain itu, jalur Jarai dikenal sebagai habitat sejumlah hewan buas, salah satunya seperti harimau Sumatera.

Burung Jalak Hitam: Sang Penjaga Gunung Dempo
Saat melewati shelter 1, biasanya pendaki akan menjumpai seekor burung jalak berwarna hitam. Hal unik yang terjadi di mana burung ini akan terus mengikuti pendaki sepanjang perjalanan hingga tiba puncak.
Konon katanya jika burung jalak hitam ini merupakan perwujudan dari penjaga Gunung Dempo yang dapat mengetahui niat dari setiap pendaki.

Memiliki Dua Puncak
Gunung Dempo memiliki dua puncak, yakni dikenal dengan Puncak Dempo dan Puncak Marapi. Di tengah-tengah kedua puncak terdapat sebuah lembah yang dikenal sebagai pelataran. Dan tempat ini biasanya menjadi pilihan bagi pendaki untuk mendirikan tenda dan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke Puncak Marapi.
Tradisi Ucapkan Salam
Terdapat sebuah tradisi dari pendaki saat hendak menuju pelataran dari puncak Dempo. Tradisi yang sudah dipercayai para pendaki ini yakni mengucapkan salam kepada sejumlah pendaki lainnya dari atas puncak Dempo tersebut. Dan menariknya, salam tersebut juga pasti akan selalu dijawab oleh para pendaki yang berada di pelataran.

Warna Air Kawah Selalu Berubah
Di puncak Gunung Dempo, tepatnya di Kawasan Puncak Marapi terdapat sebuah kawah vulkanik yang selalu dikunjungi para pendaki. Namun uniknya warna air yang berada di kawah ini selalu berubah hanya dalam hitungan menit.
Terdapat empat warna yang sering terlihat di kawah tersebut, yakni
- Abu-abu
- Hijau tua
- Hijau tosca
- Biru
Untuk warna terakhir atau warna biru dianggap langka dan hanya pendaki yang beruntung saja dapat melihatnya.
