#PendakiCantik – Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu daerah yang punya banyak destinasi menarik. Sebut saja seperti Gunung Butak yang tak pernah sepi pendaki.
Gunung dengan ketinggian 2.868 mdpl ini memiliki jalur pendakian yang sangat indah dan membuat pengunjung betah untuk bertahan lebih lama.
Gunung yang berada di antara Kabupaten Malang dan Blitar ini punya keindahan alam yang memukau. Kalau kamu berencana ke Gunung Butak dalam waktu dekat, ada beberapa hal yang wajib diketahui.
Berikut informasi rute, harga tiket, hingga tipsnya untuk bekal mendaki ke Gunung Butak.
Lokasi Gunung Butak
Secara geografis, Gunung Butak terletak di antara dua kabupaten yaitu Malang dan Blitar. Kamu tidak perlu khawatir karena wisata pendakian ini dibuka setiap hari selama 24 jam.
Sementara itu, untuk harga tiket masuknya juga terhitung sangat murah dan cocok untuk kantong mahasiswa. Kamu hanya perlu membayar sebesar Rp 10 ribu rupiah untuk mendaki.
Saat mendaki menuju Gunung Butak, terdapat dua jalur pendakian yang bisa kamu pilih. Di antaranya sebagai berikut:
Jalur Panderman:
Ini merupakan jalur favorit para pendaki. Dimulai dari Desa Pesanggrahan, Batu, Malang, melaju ke Gunung Panderman.
Setelah jalanan berpaving, kamu akan bertemu dengan persimpangan menuju Gunung Panderman atau Gunung Butak. Ambillah jalan ke kanan, kamu akan memasuki hutan rimbun sampai ke pos pertama.
Jalur menuju pos kedua sedikit berkelok-kelok dan akan terus seperti itu sampai pos ketiga. Setelah sampai ke pos tiga, kamu akan berjalanan menanjak untuk sampai ke pos keempat dan kelima.
Jalur Sirah Kencong:
Jalur ini dimulai dari perkebunan teh yang terletak di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Blitar. Berjalanlah hingga ujung perkebunan dan bertemu tanah lapang.
Setelah itu, kamu akan memasuki hutan yang menandakan awal pendakian gunung. Setiap pos di jalur ini ditandai dengan plang atau simbol.
Apa saja yang di Gunung Butak?
Gunung Butak memiliki pemandangan alam yang memesona. Kalau mendaki melalui jalur Sirah Kencong, kamu bakal disuguhi pepohonan pinus yang indah. Rasanya mungkin mencekam, suasana bakal semakin magis dengan suara burung yang bersahutan.
Lain lagi kalau mendaki dari jalur Panderman. Sepanjang perjalanan, kamu bakal ditemani dengan hutan yang rimbun. Suasana menjadi lebih dingin, bahkan tak jarang asap kabut pun muncul.
Setelah berhasil melewati semua pos yang ada di jalur pendakian, kamu bakal disambut dengan padang savana yang luas.
Tidak cuma rerumputan saja, tetapi terdapat hamparan bunga edelweiss yang jarang kamu lihat. Maka dari itu, datanglah sekitar Juli dan Agustus untuk melihat bunga itu bermekaran.
Tempat Berkemah
Padang savana ini memiliki tekstur dan bentuk tanah yang cocok untuk berkemah. Kalau merasa lelah, kamu dan teman-temanmu bisa mendirikan tenda di sini sebelum melanjutkan pendakian hingga ke puncak. Tenang, ada air bersihnya.
Rasa lelahmu akan terbayar ketika sudah sampai ke puncak Gunung Butak. Pemandangan alam yang indah membuat matamu enggan berkedip.
Terkadang, kamu bisa melihat Gunung Arjuno berselimutkan awan putih yang lembut apabila cuaca sedang cerah.
Pastikan kamu datang ketika matahari akan terbit. Panorama sunrise-nya syahdu banget. Pemandangan tersebut tentu saja bisa jadi objek foto yang menarik.
Tips mengunjungi Gunung Butak
Sebelum kamu berangkat mendaki Gunung Butak, terdapat beberapa tips yang bisa dilakukan. Di antaranya seperti berikut:
- Pastikan kamu membawa surat izin mendaki dari Polsek Wlingi, KTP, surat keterangan sehat, dan surat telah melakukan registrasi.
- Bawalah makanan yang mengandung karbohidrat tinggi, seperti roti dan nasi. Mendaki butuh tenaga yang super ekstra, lho!
- Perlengkapan kesehatan wajib ada di dalam tasmu. Mulai dari obat-obatan, antiseptik, obat merah, plester, dan tisu.
- Pastikan persediaan minummu cukup sampai pendakian selesai.