Pendakicantik.com – Gunung Bawakareng merupakan salah satu gunung yang terletak di Sulawesi Selatan yang menyimpan banyak kisah legenda.
Hampir semua kawasan pegunungan yang tersebar di Indonesia memiliki cerita mistis tersendiri.
Baca Juga: 4 Zodiak yang Mudah Jatuh Cinta tapi Cepat juga Rasa itu Hilang
Di Sulawesi Selatan memang ada sekitar tiga gunung favorit para pendaki. Ada Latimojong yang terdapat di Kabupaten Enrekang dan Gunung Bawakaraeng yang berdampingan dengan Gunung Lompobattang yang berada di perbatasan Kabupaten Gowa-Kabupaten Sinjai.
Gunung Bawakareng Antara Keindahan dan Berbagai Kisah Mistis
Di antara ketiganya, Gunung Bawakaraeng yang terkenal sampai ke luar wilayah Sulsel.
Baca Juga: Potret Cantik Nadya Arina saat Mendaki Gunung Kelud di Jawa Timur
Tempat itu memang terkenal dengan medan yang terjal dan menyimpan cerita mistis.
Cerita Mistis
Cerita mistis di area kawasan Bawakaraeng sudah lazim terceritakan di antara kalangan pendaki se-Sulsel. Mulai dari mitos keberadaan pasar hantu yang disebut warga setempat dengan sebutan Pasar Anjaya, sampai pada tentang cerita mistis lainnya.
Selain itu, ada cerita melegenda lainnya di sini, yakni tentang arwah gentayangan perempuan berparas cantik bernama Noni.
Mitos tersebut awalnya diceritakan oleh hampir semua penduduk di kaki Bawakaraeng yang disebut Kampung Lembanna. Noni, kata warga Lembanna, sering menampakkan diri saat bulan purnama.

Mantan Pendaki
Penduduk Lembanna sering bercerita kepada para pendaki, jika bulan purnama tiba, lalu angin tak berhembus kencang dan terdengar suara longlongan anjing sebaiknya jangan mendaki atau keluar tenda dulu.
Menurut warga setempat, dahulunya semasa hidup Noni sering mendaki Bawakaraeng bersama kekasihnya.
Sekitar tahun 1970 atau 1980-an, hampir setiap pekan Noni mendaki. Ketika itu, aktivitas pendakian tak seramai sekarang. Karena sering mendaki, Noni pun akrab dengan warga.
Baca Juga: Fransiska Dimitri Beri Tips Cara Minta Ijin ke Orangtua untuk Mendaki
Tewas Tergantung di Pohon
Namun tiba-tiba suatu waktu Noni turun dari kawasan Bawakaraeng seorang diri lalu menuju pemukiman penduduk.
Wajahnya pucat dan sesekali hanya melotot lalu terdiam. Warga pun, menjadi heran melihat sikap Noni yang tadinya dikenal sebagai periang dan ramah jika bertemu penduduk setempat.
Noni yang dilihat itu baru diketahui ternyata adalah arwahnya yang gentayangan.
Itu diketahui setelah beberapa hari kemudian penduduk yang mencari kayu di dalam kawasan hutan mendapati tubuh Noni tergantung di dahan besar pohon, tepatnya di Pos 3 Gunung Bawakaraeng.

Baik Hati
Hingga saat ini penyebab kematian Noni tak ada yang tahu secara pasti. Cerita penyebab meninggalnya Noni yang hinggap di telinga para pendaki pun beragam.
Dari mulai gantung diri di dahan pohon sampai pada dibunuh dan jasadnya digantung di dahan pohon agar tak dimakan hewan buas.

Selain cantik, hantu Noni juga kerap diceritakan sering berbuat baik dan membantu para pendaki. Umumnya mereka yang kesulitan, misalnya tersesat, kelelahan hebat atau kehabisan perbekalan.
Bahkan ada cerita yang menyebut, Noni sering menemani, membuat makanan, sampai menuntun pendaki yang tersesat sampai ke desa terdekat di kaki gunung.