Pendakicantik.com – Ketua Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Bali, I Ketut Mudiada, menjelaskan pelancong luar negeri semakin ramai mendaki Gunung Agung. Pelancong mendaki lewat jalur Pura Pasar Agung, Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat dan jalur Pura Pengubengan Besakih, Banjar Batumadeg, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem. Para wisatawan yang mendaki Gunung Agung umumnya dari Rusia.
Ketut Mudiada menjelaskan, mengantar wisatawan mendaki Gunung Agung lewat dua jalur pendakian. Pelancong diberi kebebasan pilih jalur pendakian yang diinginkan. Pendakian lewat jalur Pura Pasar Agung sekitaran 4 jam sampai puncak. Para wisatawan ini biasanya terus jalantanpa berhenti. Sesudah hutan pinus, lanjut mendaki sampai ke puncak.
Sedangkan jalur pendakian lewat jalur Pura Pengubengan Besakih sampai puncak membutuhkan waktu sampai 7 jam. Pendakian dari jalur ini lebih banyak istirahatnya.
“Mendaki 30 menit istirahat, begitu seterusnya. Sampai di puncak sekitar 7 jam,” ungkap Mudiada ke NusaBali, Rabu (20/4/2022).
Baca juga: DANAU KAWAH EKSOTIS DAN PALING KECE DI DUNIA

Gunung Agung, Bali: Puncak Favorite Wisatawan Rusia
Diterangkan, pendakian ke puncak Gunung Agung tidak selamanya mulus. Bila di tengah-tengah perjalanan dihalang karena hujan deras, maka segera balik. Mendaki Gunung Agung saat hujan deras benar-benar beresiko karena jalur sangat licin, jalan berkabut dan gelap, dan cemas salah jalan atau tersesat. Pemandu cemas dan kuatirkan petir dan banjir.
“Sebelum mendaki, wisatawan kami berikan pengertian tata tertib mendaki,” katanya.
Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Kariasa, mengatakan wisatawan asing mulai berdatangan termasuk yang menyukai wisata mendaki Gunung Agung.
“Hunian hotel mulai terisi sekitar 15 persen, nanti puncaknya wisatawan domestik datang selama liburan Idul Fitri,” ungkap Wayan Kariasa.
Wisatawan asing biasanya berdatangan pada Juli-September karena musim liburan. Wisatawan asing mulai memesan kamar hotel.
“Selama Juli-September hunian diperkirakan mencapai 30 persen.”ujarnya.
