Pendakicantik.com – Terletak di provinsi Karangasem Bali, Gunung Agung populer di kalangan pendaki lokal dan mancanegara karena keindahannya.
Berikut 7 tips mendaki Gunung Agung bagi pemula yang ingin mendaki puncak setinggi 3142mdpl ini.
Baca juga: Siksorogo Lawu Ultra 2022 Edisi 3, Event Trail Runner Internasional di Gunung Lawu
Gunung Agung sangat suci dan sakral bagi masyarakat Bali. Dalam hal mendaki, ada pantangan tertentu yang harus diikuti oleh pendaki.
Jadi saat mendaki, khususnya bagi para pemula, disarankan menggunakan pemandu untuk menghindari yang tidak diinginkan.
Baca juga: 2000 orang Warga Sekitar Gunung Semeru Mengungsi, Kena Dampak Awan Panas Guguran
Gunung Agung: 7 Tips Bagi Pendaki Pemula yang Ingin Mendaki Puncak 3142 mdpl
Menurut Ketua Koordinator Pendakian Gunung Agung melalui jalur Pura Pengubengan, I Nengah Suardana, ada beberapa hal yang harus dipahami dan dilakukan oleh pemula jika ingin mendaki Gunung Agung.
1. Fisik dan Mental Harus Kuat
Sebelum melakukan pendakian ke Gunung Agung, para pemula harus mempersiapkan fisik dan mental yang kuat. Karena melakukan pendakian ke gunung manapun itu perlu kekuatan ekstra, jadi hal tersebut harus disiapkan dengan matang.
“Karena kita tidak akan pernah tahu tantangan apa yang akan kita hadapi di perjalanan nanti. Karena cuaca sewaktu-waktu bisa berubah, supaya jangan sampai baru setengah perjalanan sudah minta turun,” kata Suardana, Minggu (4/12/2022).
2. Peralatan Harus Lengkap
Bagi para pemula juga harus tahu peralatan apa saja yang wajib dibawa saat melakukan pendakian, mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala. Jadi sebelum melakukan pendakian sepatu yang digunakan harus tepat supaya tidak licin saat melakukan pendakian.
Selain itu, jaket dan perlengkapan lainnya juga tidak boleh ketinggalan karena bisa saja saat di perjalanan udara menjadi dingin atau panas. Sehingga jika terjadi perubahan cuaca para pendaki sudah siap dengan peralatan.

3. Harus Dalam Keadaan Sehat
Bagi para pemula maupun senior, kesehatan merupakan hal yang sangat penting jika ingin mendaki ke Gunung Agung. Karena jika dalam keadaan tidak sehat dipaksakan untuk mendaki, maka akan berakibat fatal.
“Ada beberapa kasus sebelumnya, saat melakukan pendakian bilangnya sehat, tapi saat sudah setengah perjalanan penyakit asma dari pendaki kambuh. Jadi jangan pernah memaksa melakukan pendakian jika punya riwayat penyakit sebelumnya,” kata Suardana.
4. Membawa Makanan dan Minuman
Pendaki wajib menyiapkan makanan dan minuman untuk dibawa saat melakukan pendakian ke Gunung Agung karena perjalanan sangat panjang. Jangan sampai para pendaki dehidrasi dan kelaparan.
“Jangan pernah sepelekan air minum, karena merupakan hal yang sangat penting saat melakukan pendakian, jadi jangan sampai kehabisan air. Karena jika sudah dehidrasi, konsentrasi akan buyar dan dapat mengganggu pendakian,” kata Suardana.
Baca Juga: Status Gunung Semeru Naik dari Level 3 Siaga Menjadi Level 2 Awas
5. Pilih Rute Terbaik
Sebelum melakukan pendakian ke Gunung Agung sebaiknya para pemula melakukan searching terlebih dahulu rute mana yang mau dipilih. Jadi begitu tekad sudah bulat bisa langsung menuju rute yang akan dipilih untuk melakukan pendakian.
“Sebenarnya semua rute memiliki keistimewaan masing-masing, jadi melakukan pendakian lewat jalur manapun sama saja,” kata Suardana.
6. Taati Peraturan yang Berlaku
Bagi para pendaki pemula wajib mengetahui apa saja larangan yang harus ditaati jika melakukan pendakian ke Gunung Agung. Seperti tidak boleh membawa daging sapi, tidak boleh berkata kasar, dan yang lainnya. Karena Gunung Agung sangat disucikan dan disakralkan jadi segala pantangan harus ditaati agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

7. Disarankan Menggunakan Pemandu
Bagi para pemula yang ingin melakukan pendakian ke Gunung Agung sangat disarankan menggunakan pemandu. Karena untuk pemula tentu belum tahu tantangan seperti apa yang akan dihadapi di perjalanan.
“Ada banyak kasus pendaki tersesat di perjalanan karena tidak tahu jalan sampai puncak. Sehingga bagi para pemula maupun senior sangat disarankan menggunakan pemandu. Karena yang tahu terkait Gunung Agung adalah para pemandu,” kata Suardana.