Pendakicantik.com – Gempa Cianjur berkekuatan M 5,6 mengguncang Cianjur Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.

Gempa tersebut dirasakan di sejumlah wilayah, mulai dari Cianjur, Sukabumi, hingga Jakarta.

Baca Juga: Tips Agar Terhindar dari Gangguan Makhluk Halus Penghuni Gunung

Di media sosial Twitter, sejumlah warganet menanyakan apakah gempa berhubungan dengan aktivitas vulkanik Gunung Gede, Cianjur, Jawa Barat.

“Ada aktivitas dari gunung gede di cianjur kah?,” tanya salah satu akun di media sosial Twitter.

Gempa Cianjur Tak Ada Hubungan dengan Aktivitas Gunung Gede; Status Gunung Gede Normal

“ya Allah titik gempa dkt gunung Gede Pangrango,” ujar akun yang lain.

Baca Juga: WNA yang Meninggal di Gunung Agung Akhirnya Berhasil Dievakuasi Selama 13 Jam

Tidak Ada Hubungan Gempa dengan Aktivitas Gunung Gede

Dikutip dari Kompas.com; berikut penjelasan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Subkoordinator Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Ahmad Basuki, menjawab pertanyaan tentang hubungan gempa dengan aktivitas Gunung Gede.

Basuki menjelaskan, tidak ada hubungan Gempa Cianjur dengan aktivitas Gunung Gede.

“Tidak berhubungan,” jelas Basuki kepada Kompas pada Senin (21/11/2022).

Dia juga menjelaskan bahwa aktivitas Gunung Gede masih terpantau normal.

“Aktivitas Gunung Gede masih terpantau normal beberapa hari ini. Namun saat ini visual gunung terpantau tertutup kabut. Sementara rekaman seismograf didominasi gempa tektonik lokal,” jelasnya.

Gempa Cianjur Tak Ada Hubungan dengan Aktivitas Gunung Gede; Status Gunung Gede Normal
Foto: Pendaki Cantik – @ridwankamil

Gunung Gede Level 1 (Normal)

Lebih lanjut, Basuki menyampaikan bahwa status Gunung Gede sampai saat ini adalah normal (level 1).

“Status gunung gede normal (level 1),” jelasnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Gempa Cianjur yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip ),” jelas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam keterangan resmi yang dilansir dari Kompas, Senin (21/11/2022).

Baca Juga: Prajuru Desa Adat Adakan Upacara Pabersihan Jalur Pura Pengubengan Besakih

Daryono menjelaskan dampak gempa bumi dirasakan di wilayah:

  • Kota Cianjur dengan skala intensitas V – VI MMI (Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar)
  • Garut dan Sukabumi IV – V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun)
  • Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu)
  • Rancaekek, Tangerang Selatan, Jakarta dan Depok dengan skala intensitas II – III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu)
Gempa Cianjur Tak Ada Hubungan dengan Aktivitas Gunung Gede; Status Gunung Gede Normal
Foto: Pendaki Cantik – @kompas

Sampai saat ini, sudah ada laporan kerusakan bangunan, seperti rumah, toko, dan dampak longsor di wilayah Cianjur akibat gempa bumi tersebut.

Share.