Pendakicantik.com – Filippo Bari, seorang pendaki gunung asal Italia yang awalnya begitu bahagia saat dia dan kelompoknya berhasil mendaki gletser terbesar di Dolomites, Italia utara.
Filippo Bari (28), asal Malo, Italia ini terlihat sangat bahagia dengan proses pendakian yang baru ditempuhnya bersama kelompoknya.
Baca juga: Candi Borobudur Masuk 7 Keajaiban Dunia yang Tersusun dari 1,6 Juta Batu
Luapan kebahagiaan itu ia luapkan dan mengabadikan momen tersebut sambil foto selfie dengan tersenyum lalu mengirimkannya kepada saudaranya, Andrea.
“Lihat di mana aku berada!” ujarnya.
D O L O M I T E S – I T A L I A
Filippo Meninggal Tertimpa Gletser Marmolada yang Pecah
Tapi ternyata takdir berkata lain. Sekitar 20 menit kemudian, Filippo justru meninggal secara tragis setelah sebagian besar gletser Marmolada pecah, mengirimkan longsoran es, salju, dan batu menuruni lereng di Pegunungan Alpen Italia pada Minggu.
Wali Kota Isola, Vicentina Francesco Gonzo melaporkan pada Senin bahwa mayat pendaki gunung tersebut telah ditemukan.
Ayah satu anak itu termasuk setidaknya tujuh orang teman sependakiannya yang meninggal dalam longsoran salju tersebut. Sedangkan lima orang temannya yang lain masih hilang dan belum ditemukan.

Filippo punya Cita-cita Menjejakkan Kaki di Puncak Monte Rosa
Andrea yang terpukul mengatakan, saudaranya telah mengiriminya dan juga orangtua mereka, Emanuela dan Giuseppe, foto selfie yang diambil saat berada di lereng gunung sambil mengenakan helm dan kacamata hitam sebelum ajal menjemput Filippo Bari.
Baca Juga: Traveling Bukan Sekedar Healing tapi Sumber Kebahagiaan dan Kepuasan
Sekitar satu jam Filippo merupakan korban pertama yang berhasil diidentifikasi setelah gumpalan besar gletser pecah.
Dia (Filippo) sebelumnya telah berencana menaklukkan Monte Rosa, puncak yang melintasi Italia dan Swiss, pekan ini.
“Filippo adalah pecinta gunung dan alam pada umumnya. Dia sudah melakukan beberapa tamasya ketinggian, selalu ditemani oleh orang-orang yang berpengalaman dan dengan semua peralatan yang diperlukan,” ungkap Andrea dilansir dari News.com.au.
Filippo yang adalah pekerja di toko perangkat keras (hardware) ini meninggalkan seorang anak yang berusia empat tahun dan istrinya Jelena. Berita kematian itu membuat keluarga dan teman-teman turut bersedih dan di media sosial dibanjiri pesan belasungkawa.
“Saya sangat sedih mengetahui teman baik saya dari Italia, Filippo Bari telah meninggal! Saya tidak akan pernah melupakan semua saat-saat indah dan petualangan luar biasa yang kami alami bersamanya. Beristirahatlah dalam damai teman lama dan Tuhan beserta keluarganya selama masa yang sangat menyedihkan ini!,” tulis salah seorang teman di laman Facebook.

Keruntuhan Gletser sebabkan Kerusakan Lingkungan dan Situasi Iklim
Perdana Menteri Mario Draghi menjelaskan keruntuhan itu disinyalir kuat dipicu dengan kerusakan lingkungan dan situasi iklim. Kantor kejaksaan Trento telah membuka penyelidikan untuk menentukan penyebab tragedi itu.
Baca Juga: Situ Gintung: Kisah Mistis 100 Orang Tenggelam hingga Buaya Putih Jelmaan Nenek Penjaga
Gletser, yang dijuluki “ratu Dolomites” ini mengaliri Sungai Avisio dan menghadap ke Danau Fedaia di provinsi Otonomi Trento di Italia.
Menurut laporan bulan Maret oleh Panel Antarpemerintah PBB tentang Perubahan Iklim (IPCC), pencairan es dan salju adalah salah satu dari 10 ancaman utama yang disebabkan oleh pemanasan global, mengganggu ekosistem dan infrastruktur.