Pendakicantik.com – Fakta baru pertama kali dalam sejarah, Gunung Merapi mempunyai 2 kubah lava aktif dalam satu periode erupsi.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Badan Geologi mengungkapkan fakta pertama kalinya dalam sejarah Gunung Merapi memiliki 2 kubah lava aktif dalam satu periode erupsi.

Baca juga: Curug Luhur Sukabumi: Bisa Ditempuh Lewat 2 Jalur, Melalui Genteng dan Pasir Hantap

“Pertama kalinya dalam sejarah, Gunung Merapi memiliki 2 kubah lava aktif dalam satu periode erupsi. Kubah lava ini adalah kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah. Pasca kemunculannya pada Januari 2021, kedua kubah lava saat ini masih terus tumbuh,” jelas BPPTKG dilansir dari SindoNews, Kamis (23/3/2023).

Tepatnya pada 18 Maret 2023, Badan Geologi menerbangkan drone untuk memetakan sebaran suhu di puncak Gunung Merapi setelah kejadian erupsi 11 Maret 2023.

Fakta Baru: Gunung Merapi Ada 2 Kubah Lava Aktif dalam Satu Periode Erupsi

“Hasil pemetaan menunjukkan kubah lava barat daya masih terlihat aktif ditunjukkan dengan suhu yang tinggi mencapai 230 derajat celcius,” jelasnya.

Baca juga: Pendakian Gunung Andong Tutup Selama Ramadhan 1 Bulan Penuh

Dua Kubah Lava Aktif

Tidak hanya itu, hasil foto udara juga menunjukkan batas material guguran secara lebih jelas. Tampak dua area panas pada bagian tengah dan bawah kubah diduga sebagai lokasi sumber guguran dan awanpanas guguran di sisi barat daya.

Bagian selatan kubah barat daya mengarah ke Sungai Boyong juga masih tampak aktif.

“Berbeda dengan kubah lava barat daya, suhu pada kubah lava tengah kawah tidak jauh berbeda dengan batuan di sekitarnya. Akan tetapi, terdapat titik panas di tepi timur kubah tengah kawah dengan suhu sebesar 114 derajat celcius,” ungkapnya.

Fakta Baru: Gunung Merapi Ada 2 Kubah Lava Aktif dalam Satu Periode Erupsi
Foto: Pendaki Cantik –

Sementara itu, dari hasil pemetaan suhu ini menunjukkan dua kubah lava masih aktif. Suplai magma baik dari dalam maupun dangkal masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di daerah potensi bahaya. Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas di sekitar daerah potensi bahaya.

“Masyarakat direkomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya tersebut serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” ujarnya.

Share.