Pendakicantik.com –  ​Bunga Edelweiss (Leontopodium alpinum) adalah jenis tumbuhan endemik yang hidup dan berada di daerah-daerah pegunungan di Eropa dan bisa mekar hingga 10 tahun.

Edelweiss sendiri berasal dari padang rumput luas Mongolia.

Baca Juga: Seorang Pendaki Alami Kejadian Mistis saat Solo Hiking ke Gunung Lawu

Setelah zaman es terakhir beribu-ribu tahun yang lalu, Edelweiss baru dapat tumbuh di Alpen.

https://www.youtube.com/watch?v=KZjMcpzFpog

Nama Edelweiss merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Jerman, yaitu edel yang berarti “mulia/agung” dan weiss yang berarti “putih.”

Edelweiss: Bunga Abadi yang Dilindungi dan Bisa Mekar sampai 10 Tahun

Tumbuhan ini dapat ditemukan umumnya di tempat-tempat yang memiliki ketinggian 1700-2700 meter, namun tentunya dengan jenis tanah tertentu.

Baca Juga: Kisah Asmara dan Beberapa Zodiak yang Susah Move On dari Pasangan

Jenis Indonesia Berbeda dengan di Eropa

Edelweiss yang ditemukan di Indonesia sangat berbeda dari Edelweiss di pegunungan di Eropa. Edelweiss jenis ini mempunyai nama latin Anaphalis Javanica, atau lebih populer dengan nama Edelweiss Jawa.

Bunga-bunga Edelweiss, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus, sangat disukai oleh serangga; lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat mengunjunginya.

Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, Edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus.

Di Indonesia, Bunga Edelweiss dapat dilihat di tempat-tempat seperti Plawangan Sembalun, Lembah Mandalawangi, Alun-alun Suryakencana, Gunung Lawu, Gunung Merbabu, Kalimati, dan Tegal Alun.

Edelweiss: Bunga Abadi yang Dilindungi dan Bisa Mekar sampai 10 Tahun
Foto: Pendaki Cantik –

Fakta tentang Edelweis

Pertama: Edelweiss Jawa sudah dinyatakan tumbuhan yang langka

Salah satu faktor penyebabnya adalah bagian-bagian Edelweiss sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekadar kenang-kenangan oleh para pendaki.

Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir tumbuhan ini.

Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat ditoleransi. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tumbuhan ini dinyatakan punah.

Baca Juga: Lembang: Kawasan Wisata Populer Kebanggaan Kota Bandung, Jawa Barat

Kedua: Tidak Diketahui Mengapa Disebut Bunga Abadi

Di banyak negara, Bunga Edelweiss dijuluki sebagai Lion’s Foot, Beautiful Star, Glacier Star, Alpine Everlasting Flower, Glacier Queen serta bunga abadi di Indonesia. Masih belum jelas mengapa bunga ini disebut bunga abadi.

Beberapa sumber menjelaskan bunga ini disebut abadi karena di dalam bunga Edelweis terkandung hormon etilen.

Yakni hormon yang berfungsi sebagai penekanan hormon sehingga bunganya tidak bisa gugur dan yang hebatnya lagi bunga ini dapat mekar sampai 10 tahun lamanya bila menyimpanan nya ditempat yang kering dan dengan suhu ruangan.

Sementara itu, sumber lainnya menjelaskan bunga ini abadi karena meskipun dipetik bunga ini tidak akan berubah bentuk dan warnanya, selama disimpan di tempat yang kering dengan suhu ruangan tertentu.

Edelweiss: Bunga Abadi yang Dilindungi dan Bisa Mekar sampai 10 Tahun
Foto: Pendaki Cantik – @widdiyalestari

Ketiga: Ditemukan Oleh Seorang Naturalis Jerman

Menurut sejarah, bunga edelweis pertama kali ditemukan oleh naturalis asal Jerman bernama Georg Carl Reinwardt pada tahun 1819 silam di lereng Gunung Gede.

Kemudian diteliti lebih lanjut oleh botanis asal Jerman lainnya bernama Carl Heinrich Schutz.

Dahulu masih banyak pos pendakian yang merazia tas carrier pendaki, gunanya untuk menemukan bunga edelweis di dalam carrier, untuk kemudian dikembalikan kembali ke lokasi semula oleh pendaki yang ketahuan tersebut.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total Terjadi 8 November 2022 Bisa Diamati di Indonesia

Keempat: Edelweiss Diperjualbelikan

Pada wisata daerah tinggi, seperti di Dieng diperjual belikan adalah hasil budidaya petani Edelweiss. Warna yang beraneka ragam selain warna putih kecoklatan adalah hasil pewarnaan buatan. Bunga hasil budidaya akan telihat lebih gemuk dan subur daripada Eelweiss di alam bebas.

Bunga Edelweiss yang dijual pada tempat wisata tersebut, ketika kita simpan pada suhu ruangan akan mengembang ketika musim hujan dan akan sedikit menyusut ketika musim kemarau.

Edelweiss: Bunga Abadi yang Dilindungi dan Bisa Mekar sampai 10 Tahun
Foto: Pendaki Cantik – Super Adventure

Kelima: Mitos Tentang Edelweiss

Sementara itu, bunga ini dikaitkan dengan mitos tertentu. Di Eropa, Edelweiss dilambangkan sebagai bukti cinta yang mendalam.

Pria yang dapat mendaki pegunungan yang terjal dan memetik setangkai bunga untuk sang wanita berarti telah membuktikan cinta dan pengabdiannya.

Sementara di Indonesia, jika memberikan bunga Edelweiss pada kekasihnya, maka hubungan mereka akan abadi, sebab di Indonesia bunga ini dijuluki bunga keabadian.*

Share.