Pendakicantik.com – Kebanyakan orang mungkin belum mengetahui alasanmengapa bunga edelweis tidak boleh dipetik dan dibawa pulang.  Harus diakui jika bunga edelweis selalu terlihat indah dan menarik.

Bunga Edelweis memiliki nama latin ‘Anaphalis Javanica’ merupakan tumbuhan endemik yang banyak ditemui di pegunungan Indonesia. Bunga Edelweis termasuk tanaman yang dilindungi dan dilarang keras untuk memetiknya atau membawanya pulang.

Baca juga: YOUTUBER PENDAKI GUNUNG VIRAL; MEROKOK DAN MASUK KE YOUTUBE

Edelweis: Fakta Tersembunyi Dari Bunga Abadi Yang Dilindungi - 10 1
Foto: Pendaki Cantik – @silvirosya

Edelweis: Fakta Tersembunyi Dari Bunga Abadi Yang Dilindungi

Alasan mengapa bunga edelweis tidak boleh dipetik atau diambil tidak lain ialah untuk menjaga kelestariannya. Maka dari itu, ada payung hukum yang melindungi kelestarian tanaman yang dijuluki Bunga Abadi tersebut.

Bunga Edelweis Dilindungi Negara

Landasan hukum kenapa bunga Edelweis tidak boleh dipetik telah tertuang dan tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 pasal 33 ayat (1) dan (2) tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem.

Bunyi undang-undang tersebut diantaranya adalah “Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan zona inti taman nasional.”

Selain undang-undang tersebut, aturan bunga Edelweis tidak boleh dipetik juga tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Bagi siapa yang sengaja memetik bunga Edelweis, sesuai UU No.5 tahun 1990 Pasal 40 ayat 2, maka konsekuensinya ancaman pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 200 juta rupiah.

Berdasarkan dua landasan hukum tersebut, itulah alasan kenapa bunga Edelweis tidak boleh dipetik.

Edelweis: Fakta Tersembunyi Dari Bunga Abadi Yang Dilindungi
Foto: Pendaki Cantik – @heri_swn

Fakta Tentang bunga Edelweis

1. Ditemukan 200 Tahun Lalu

Bunga Edelweis diketahui sudah lama tumbuh di Indonesia dan pertama kalinya diidentifikasi oleh naturalis Jerman bernama Georg Carl Reinwardt pada tahun 1819. Kala itu, Georg menemukan bunga cantik ini di lereng Gunung Gede, Jawa Barat.

Sampai sekarang ini, bunga Edelweis masih tumbuh subur di Gunung Gede dan banyak ditemui di Alun-alun Suryakencana. Di samping itu, Edelweis masih cukup terjaga kelestariannya di beberapa pegunungan nasional yang berada di Indonesia.

2. Sangat Familiar Di Kalangan Pendaki

Seperti yang sudah dijelaskan, Edelweis banyak tumbuh subur di berbagai taman nasional dan gunung-gunung yang ada di Indonesia. Sehingga tidaklah heran jika tanaman ini sangat familiar di kalangan pendaki.

Di kalangan pendaki, tanaman ini begitu ikonik dan simbol dari ‘keabadian’ cinta yang mewakili perasaan mendalam. Hal itu membuat bunga ini seolah sangat sakral dan haram untuk dipetik atau dibawa pulang.

3. Dijuluki Bunga Abadi

Bunga Edelweis juga sering disebut sebagai ‘bunga abadi’ karena mempunyai waktu mekar yang cukup lama. Edelweis mampu mekar dalam jangka waktu hingga 10 tahun. Hal itu tak lain berkat hormon etilen yang ada pada kelopak bunga Edelweis yang dapat mencegah kerontokan.

Edelweis: Fakta Tersembunyi Dari Bunga Abadi Yang Dilindungi
Foto: Pendaki Cantik – @gununggedepangrango

4. Dilindungi oleh Undang-Undang

Seperti yang telah dijelaskan di awal, kelestarian bunga Edelweis masih terjaga salah satunya tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Pasal 33 ayat 1 dan 2 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistem. Selain itu, ada juga Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

5. Mekar Antara April-Agustus

Meski dijuluki bunga abadi, Edelweis pada dasarnya memiliki jangka waktu mekar yang terbatas. Bunga abadi ini akan mulai mekar pada bulan April sampai Agustus.

Edelweis akan mekar pada saat musim hujan telah berakhir. Hal itu disebabkan karena pancaran sinar matahari yang datang dapat diserap dengan baik dan intensif.

6. Dapat Bertahan Hidup Di Tanah Tandus

Edelweis dikenal memiliki cara bertahan hidup yang kuat. Pada dasarnya, bunga ini tidak hanya tumbuh di daerah pegunungan yang subur saja, melainkan juga dapat tumbuh di dataran tanah tandus dan minim air.

Bunga ini mampu membentuk mikoriza yang bisa memperluas kawasan yang dijangkau melalui akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari unsur hara.

Edelweis: Fakta Tersembunyi Dari Bunga Abadi Yang Dilindungi
Foto: Pendaki Cantik – @gununggedepangrango

Share.