#PendakiCantik – Dua pendaki Gunung Penanggungan Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto yang sempat dikabarkan hilang akhirnya ditemukan selamat, Senin (6/7/2020).

Dua pendaki asal Surabaya itu adalah Yahya Muchyiddin (26), laki-laki warga Lontar, Sambikerep dan Meilani Dwi Krismonika (22), perempuan warga Banyuurip, Sawahan.

Yahya mengaku, dia dan temannya melakukan registrasi untuk mendaki Gunung Penanggungan sekitar pukul 17.30 Wib, Sabtu (4/7/2020) dan seharusnya turun pada Minggu (5/7/2020).

Cerita Yahya

Dua Pendaki yang Hilang di Gunung Penanggungan Ditemukan Selamat
Foto: Pendaki Cantik – Web/jatimnow.com

Menurut cerita Yahya, dia dan teman perempuannya naik sekitar pukul 23.30 WIB dan tiba di Pos Candi Wayang jam 01.00 WIB.

Setelah beristirahat sebentar mereka melanjutkan pendakian sekitar pukul 01.30 WIB.

Mereka mengaku berjalan santai hingga baru mencapai puncak sekitar pukul 05.30 WIB. Sorenya, mereka hendak turun ke Posko Tlogo, tetapi terhalang angin kencang.

Demi menjaga keselamatan, mereka memutuskan untuk menginap lagi selama satu malam dengan perbekalan atau logistik yang kebetulan cukup untuk mereka berdua.

Pada Senin pagi sekitar pukul 07.00 WIB, keduanya hendak turun tetapi karena kabut tebal, mereka memutuskan untuk menunggu hingga pukul 09.00 WIB.

Tepat ketika mereka sedang beristirahat di atas Pos Candi Wayang, mereka bertemu warga dan rombongan lain yang sedang turun.

Sementara mereka masih memilih untuk beristirahat terlebih dahulu.

Keterangan Aparat Keamanan

Dua Pendaki yang Hilang di Gunung Penanggungan Ditemukan Selamat
Foto: Pendaki Cantik – Web/tribunnews.com

Sementara itu melansir jatimnow.com, Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander menyebut,

kedua pendaki itu ditemukan selamat dan berhasil dievakuasi oleh petugas gabungan yang mencarinya.

Alumni AKPOL Tahun 2000 ini menambahkan, kedua pendaki itu tidak turun pada Minggu (5/7/2020) karena kondisi cuaca kurang bersahabat dan kondisi fisik keduanya.

“Saudara Yahya dan Mei masih bertahan di atas dan sempat heboh itu karena cuaca dan kelelahan. Jadi mereka bertahan di atas,” tambahnya.

Ia pun berharap agar para pendaki dimohon selalu koordinasi dengan masyarakat setempat. Aparat keamanan baik Polri dan TNI menurutnya selalu bergerak berdasarkan informasi dari masyarakat setempat.

Share.