Pendakicantik.com – Untuk saat ini, kondisi lereng Semeru tepatnya di Ranupani setelah banjir kemarin hari Sabtu, 8 Oktober 2022 amat sangat memprihatinkan.
Lokasi ini diguyur hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari ini menyebabkan Desa Ranupani dilanda banjir yang terbesar dalam ± 25 tahun terakhir.
Baca Juga: Pendaki Gunung Slamet Harus lebih Waspada karena Intensitas Hujan Tinggi
Akses menuju Desa Ranupani yang berada di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ini juga sempat tertutup total pasca-banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi Jumat malam, 7 Oktober 2022.
Desa Ranupani Sempat Terisolasi karena Diterjang Air Bercampur Lumpur
Sejumlah warga dikabarkan telah mengungsi karena rumah mereka terendam air beserta lumpur.
Ada juga dari sebagian warga desa yang memilih mengungsi di tempat kerabatnya di Dusun Sukodadi karena daerahnya lebih tinggi.
Baca Juga: Pulau Bokori: Showcase Wisata Bahari Kendari, Sulawesi Tenggara
Stop Ranupani dijadikan objek. Mohon dikaji ulang segala projek dan program yang mengabaikan keselamatan masyarakat dan desanya. Stop pembangunan yang tidak sesuai kondisi alam dan kontur di desa ini.
Sudah banyak pembangunan yang hanya kelihatan bagus tetapi tidak memperhatikan kondisi lingkungan dan masyarakat.
Ranupani, menurut google adalah objek wisata berupa danau di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Ranupani adalah bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Semula luas Ranupani berkisar satu hektare lebih, tetapi kini diperkirakan tinggal 0,75 hektare akibat laju sedimentasi yang cepat.

Ranupani merupakan daerah paling populer bagi pendaki gunung semeru. Berada dalam ketinggian sekiranya 2100 mdpl, Ranupani adalah desa terakhir pendakian gunung semeru.