Pendakicantik.com – Kasus meninggalnya Doni (45), pendaki asal Depok Jawa Barat di kawasan Gunung Gede Pangrango masih misteri. Tetapi beragam bukti tersingkap berkaitan teka-teki kematian pendaki yang melakukan one day trip atau pendakian tanpa menginap.
Baca juga: PENGELOLA GUNUNG GEDE EVALUASI PASCA PENDAKI MENINGGAL

Deretan Bukti Mistis Pendaki Meninggal di Gunung Gede Pangrango
One Day Trip
Doni (45), seorang pendaki asal Depok Jawa Barat meninggal di kawasan Puncak Gunung Gede Pangrango, Sabtu (12/3/2022) sore. Pendaki ini diketahui melakukan pendakian tanpa menginap atau one day trip.
“Pendaki yang wafat bersama kelompoknya lakukan pendakian tanpa bermalam; one day trip,” tutur Kepala Bidang I PTN Wilayah I Cianjur Balai Besar TNGGP Diah ke detikJabar, Sabtu (12/3/2022).
Volunteer Gunung Gede Pangrango Ahmad Zaini, menerangkan one day trip memang jadi hal yang wajar untuk sekarang ini. Tetapi umumnya cuman dilaksanakan oleh pegiat olahraga dan pendaki yang berpengalaman.
Menurutnya bila yang tidak biasa mendaki atau olahraga lakukan one day trip, peluang akan kecapekan dan alami beragam hal, ditambahkan keadaan cuaca sekarang ini yang jelek.
“One day trip di tengah-tengah cuaca buruk cukup beresiko. Baiknya bermalam, supaya badan dapat istirahat.. Apalagi cuaca jelek, jadi rawan sakit atau kecapekan. Tetapi untuk pendaki yang meninggal belum diketaui penyebabnya,” katanya.
Meninggal saat Turun Gunung
Kepala Bidang I PTN Daerah I Cianjur Balai Besar TNGGP Diah Qurani, menerangkan pendaki asal Depok itu meninggal saat perjalanan turun.
Menurutnya hal tersebut baru diketahui setelah kelompok pendaki itu turun dan sampai ke pintu masuk utama, karena ternyata ada seorang anggota kelompok yang ketinggalan.
Sesudah dilakukan penelusuran, pendaki itu diketemukan telah terkapar dengan keadaan telah meninggal.
“Diketemukan meninggal di jalur turun, sekitaran 15 menit dari pucuk,” katanya ke detikJabar, Sabtu (12/3/2022).
Sempat Dibantu Dokter WNA
Korban ditemukan terkapar di jalur pendakian, Doni sempat mendapatkan pertolongan darurat dari seorang dokter berkewarganegaraan asing (WNA) yang kebetulan saat itu mendaki ke Gunung Gede Pangrango.
“Jadi kebetulan ada pendaki seorang WNA dan sebagai seorang dokter. Langsung dikasih bantuan awal dan dicheck keadaan badannya,” tutur Gopar, sukarelawan Cianjur ke detikJabar.
Namun pendaki asal Depok itu tidak dapat tertolong dan meninggal. “Setelah dibantupun tetap tidak terselamatkan,” lanjutnya.

Diketemukan Cedera (Luka memar)
Doni (45), pendaki asal Depok yang wafat di Gunung Gede Pangrango dijumpai alami cedera bengkak, diperhitungkan disebabkan tergelincir dan alami bentrokan.
Humas Balai Besar TNGGP, Agus Deni, membenarkan ada luka memar di bagian badan pendaki itu yang disebabkan karena tergelincir.
“Kemungkinan iya kang terpeleset,” katanya saat diverifikasi lewat handphone.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, menjelaskan berdasar laporan sementara memang ditemukan luka memar. Diduga korban jatuh saat turun dari puncak.
“Keadaannya korban kan sedang turun dengan keadaan cuaca hujan lebat. Diduga sementara tergelincir dan terbentur,” katanya.
Polisi Selidik Penyebab Kematian
Polres Cianjur selidik meninggalnya seorang pendaki asal Depok di Gunung Gede Pangrango.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, menjelaskan pihaknya masih berusaha mengonfirmasi keluarga untuk memastikan apa korban menderita penyakit atau mungkin tidak.
“Kita masih cari tahu apakah ada riwayat penyakit atau tidak, sehingga ketika mendaki one day trip itu penyakitnya kambuh. Kita masih berusaha konfirmasi ke keluarganya,” kata dia.
Di samping itu, pihaknya lakukan pengecekan pada saksi-saksi, salah satunya rekan korban yang turut dalam kelompok pendakian.
Pasalnya ditemukan fakta lainnya, dimana korban mengalami luka memar yang diduga diakibatkan terjatuh dan terbentur benda tumpul.
” Ada dugaan lainnya selain akibat sakit dan cuaca buruk, yakni korban terjatuh dan alami luka akibat benturan, ditemukan ada luka memar,” tuturnya.
Dia akui masih menanti hasil visum untuk pastikan penyebab kematian pendaki asal Depok itu. ” Kita masih tunggu hasil visum dan penyelidikan, belum bisa menyampaikan terlalu dalam,” katanya
