#PendakiCantik – Aksi nekat para bule di kawah Gunung Bromo baru-baru ini menuai kecaman dari warganet karena berfoto di luar pagar batas aman.
Hal ini diketahui hanya untuk kepentingan produksi konten semata meski mereka harus mempertaruhkan nyawa di tempat tersebut.
Meski demikian, aksi tersebut jelas-jelas telah melanggar aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Seperti diketahui, pada masa New Normal pengelola TNBTS melarang pengunjung untuk mendekati kawah Gunung Bromo.
Identitas Pelaku
Bule yang melakukan aksi ilegal dikenal bernama Anyuta Rai. Dalam bio Instagramnya, ia kini bertempat tinggal di Pulau Dewata, Bali.
Diketahui bahwa Anyuta berkewarganegaraan Rusia. Jumlah pengikutnya kini mencapai 3,2 juta dengan indtravel dan akun wisata negara tetangga juga mengikutinya.
Hingga saat ini Ayuta belum merespon sama sekali permintaan media terkait aksinya tersebut. Sementara pihak TNBTS sudah memberikan tanggapan atas peristiwa tersebut.
TNBTS menyebut Anyuta telah melanggar aturan dari balai. Pertama, Anyuta telah melanggar batas aman kunjungan, yakni traveler diimbau untuk berada di jarak satu kilometer dari kawah.
Aturan yang Ditetapkan Pengelola
Menurut Humas TNBTS sebagaimana dilansri dari detikTravel, Syarif Hidayat mengatakan bahwa penetapan jarak aman bagi wisatawan telah diatur jauh-jauh hari.
Hal ini sesuai dengan arahan dari PVMBG PGA Cemoro Lawang, bahwa radius aman kunjungan ke Bromo itu 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo.
Syarif mengatakan bahwa saat kejadian diperkirakan ada empat orang bule yang mendaki hingga kawah Gunung Bromo. Namun, pihaknya masih menelusuri kejadian ini.
Sanksi Bagi Pelanggar

Sebelumnya pihak TNBTS telah memperingat wisatawan soal sanksi yang akan diterima jika melanggar syarat dan ketentuan dari pihak pengelola selama masa New Normal.
Sanksi-sanksi tersebut terhitung cukup berat dan berpotensi sangat merugikan wisatawan jika melanggar.
Oleh karena itu, agar tidak mendapat sanksi yang berat, para wisawatan harus bisa menahan diri selama berkunjung ke Gunung Bromo.
Hal ini tentu masih terkait dengan kenyamanan dan keamanan para wisatawan selama berwisata di tengah pandemi Covid-19.