Pendakicantik.comGunung Kerinci merupakan tempat wisata yang menjadi tujuan banyak wisatawan dan terutama para pendaki gunung.

Gunung Kerinci adalah salah satu gunung berapi aktif tertinggi di Asia Tenggara destinasi pendakian Seven Summits of Indonesia.

Baca Juga: Gunung Bromo Masih Berlakukan Pembatasan Jumlah Pengunjung

Menjelang momen akhir tahun, Gunung Kerinci biasanya selalu ramai dikunjungi oleh para pendaki dan wisatawan yang melakukan pendakian.

Apalagi saat momen pergantian tahun, biasanya ada ratusan pendaki baik lokal maupun dari luar daerah yang melakukan pendakian.

Dampak Erupsi Gunung Kerinci, Tour Guide Banyak Mengundur Jadwal Pendakian Tamu

Namun sejak terjadinya erupsi pada 18 Oktober 2022 lalu, Taman Nasional Kerinci Seblat melakukan penutupan untuk tujuan wisata/pendakian mulai 19 Oktober 2022 hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan dibuka kembali.

Baca Juga: Penyakit yang Bisa Saja Terjadi Dampak dari Erupsi Gunung Semeru

Pendakian Ditutup karena Erupsi

Terakhir erupsi pada 6 Desember 2022 lalu, Kerinci menyemburkan abu berwarna hitam dengan tinggi 700 m dengan intensitas tebal ke arah barat daya.

Ternyata penutupan yang dilakukan karena faktor alam ini, berdampak langsung terutama ke pemandu, tour operator dan penginapan.

Angga Satria pemandu pendakian Gunung Kerinci dari Kerinci Expedition dihubungi membenarkan hal itu. Ia mengatakan bukan saja dirinya, namun teman teman sejawatnya juga mengalami hal yang sama.

“Beberapa teman tour operator yang saya hubungi salah satunya Trekking Indrapura, mengatakan mereka harus mengundur tiga jadwal pendakian tamu mereka di bulan November 2022 ke bulan Januari 2023. Sementara dari tour operator Kerinci Earth mengatakan dua grup wisatawan yang akan melakukan pendakian di akhir Oktober lalu membatalkan perjalanan dan belum menentukan kapan akan menjadwalkan kembali,” jelas Rangga.

Dampak Erupsi Gunung Kerinci, Tour Guide Banyak Mengundur Jadwal Pendakian Tamu
Foto: Pendaki Cantik – @desipurwanti25Jalur 

Bahkan dirinya sendiri dari Kerinci Expedition mengundur dua grup wisawatan luar negeri dari Singapura yang tadinya di bulan November 2022 ke pertengahan tahun 2023.

“Beberapa teman-teman pemandu dan tour operator lainya juga mengalami pengunduran jadwal pendakian dan pembatalan dengan tamu/wisawatan mereka,” jelasnya.

Untuk itu dia berharap Taman Nasional Kerinci Seblat melakukan analisis dan evaluasi dari surat edaran yang telah dikeluarkan pada tanggal 19 Oktober 2022 tentang penutupan kembali untuk tujuan wisata/pendakian di Gunung Kerinci. Sampai waktu yang belum ditentukan. Karena ini sudah lebih dari dua minggu semenjak surat edaran itu diterbitkan dan dipublikasikan.

“Kami menanti dengan cemas apakah harus menerima kedatangan wisatawan untuk melakukan pendakian gunung ini di bulan Desember 2022 atau pasrah menunggu ketidak pastian dari erupsi yang sedang berlangsung,” ujarnya.

Baca Juga: 5 Alasan PVMBG Menurunkan Status Aktivitas Gunung Semeru

Guide dan Tour Wisata Banyak yang Diundur

Tindakan Taman Nasional menutup jalur pendakian Gunung Kerinci secara mendadak hanya dengan jarak satu hari dari erupsi pertama terpantau 18 Oktober 2022. Selanjutnya 19 Oktober 2022 Taman Nasional Kerinci Seblat langsung melakukan penutupan jalur pendakian.

“Sungguh di luar dugaan kami, mengingat status gunung yang tidak berubah masih di Level II waspada,” jelasnya.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih memberikan himbauan yang sama yakni batas aman pendakian tiga kilometer dari puncak atau kawah aktif. Artinya masih ada jalan tengah yang dapat diambil Taman Nasional selain melakukan penutupan, yang terkesan diambil secara sepihak tersebut.

“Saya tidak akan mengajukan Gunung di daerah lain sebagai pembanding karena Gunung Berapi memiliki karakternya masing-masing,” jelasnya.

Dampak Erupsi Gunung Kerinci, Tour Guide Banyak Mengundur Jadwal Pendakian Tamu
Foto: Pendaki Cantik – @haffisaodr_

Gunung dengan sejarah letusannya adalah letusan bertipe vulkano lemah yang hanya mengeluarkan material abu letusan, tidak ada data aliran lava yang tercatat sebagaimana tertera dalam sejarah letusannya.

“Selain itu tentu saya berada diantara orang-orang yang sepakat bahwa keselamatan, keamanan dan kenyamanan menjadi prioritas utama dalam wisata pendakian gunung. Wisata pendakian gunung berapi  selalu menghadapi dilema antara menarik minat wisatawan di satu sisi, sementara disisi lain harus menjaga keselamatan dan  keamanan wisatawan,” ungkapnya.

Share.