#PendakiCantik – Balai Taman Nasional Tambora (BTNT) Kabupaten Dompu, belum berani membuka jalur resmi pendakian menuju kaldera raksasa Gunung Tambora.

Ancaman keselamatan pengunjung jadi salah satu pertimbangan mereka. Pasalnya, hujan badai disertai petir hampir tiap hari terjadi di area puncak.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNT, Deny Rahadi menjelaskan, penutupan semua jalur pendakian itu diambil menyusul kondisi cuaca yang kurang bersahabat bagi pengunjung.

Hal ini menurutnya seturut dengan imbauan KSDAE yang mengharapkan semua wisata pendakian maupun lainnya harus zero insiden.

Dipertanyakan Pegiat Wisata

Foto: Pendaki Cantik – @sisitimur

Selama dua bulan terakhir, sudah beberapa penyedia jasa wisata mempertanyakan waktu pembukaan kembali empat jalur pendakian.

Namun melihat perkembangan cuaca saat ini, baginya masih belum memungkinkan untuk mengambil kebijakan tersebut.

Hujan badai disertai petir yang terus terjadi, berpotensi membuat pohon tumbang dan bajir, sehingga mengancam keselamatan pendaki.

Kondisi cuaca seperti itu membuat jalur pendakian sangat sulit untuk dibuka. Akan tetapi pihak pengelola berjanji akan terus memantau setiap perkembangan yang terjadi.

Keamanan dan Kenyamanan yang Utama

Foto: Pendaki Cantik – @hanin_shofia

Ditegaskan Deny Rahadi, pengelolaan taman nasional tambora tidak berorientasi pada pendapatan.

Tetapi lebih fokus menciptakan atraksi wisata yang bisa dinikmati masyarakat luas, tentunya dengan tetap mengedepankan kenyamanan dan keselamatan mereka.

Selama masa penutupan akibat cuaca buruk, disadari tidak menutup kemungkinan ada wisatawan yang nekat mendaki lewat jalur-jalur ilegal.

Namun demikian, jika kedapatan petugas di lapangan mereka tidak saja mendapat sanksi fisik, tetapi identitasnya langsung masuk daftar blacklist pendakian gunung di Indonesia.

“Terutama di kawasan konservasi. Ini adalah wujud implementasi dari arahan Dirjen KSDAE,” pungkasnya melansir suarantb.com.

Share.
Exit mobile version