#PendakiCantik – Meski memasuki momen libur panjang akhir pekan, pendakian Gunung Lawu via Cemoro Kandang sepi pengunjung karena cuaca buruk.
Potret sepinya jalur pendakian ini sangat dirasakan di jalur pendakian tersebut. Menurut salah seorang penjaga pos pendakian Cemoro Kandang, Bambang Wirawan, hanya ada belasan orang yang mendaki pada libur panjang ini.
Dalam catatannya, tercatat hanya ada 13 orang pendaki yang mendaftarkan diri untuk melakukan pendakian yang terdiri dari 5 orang dari Sidoarjo, 7 orang dari Nganjuk dan 1 Orang dari Jakarta.
Jumlah Pendaki Menurun
Dirinya menambahkan selama masa pandemi ditambah musim penghujan yang cukup deras menyebabkan jumlah pendaki akan selalu dibawah 50 orang.
“Akan ramai mungkin di bulan Juni, saat kemarau tiba dan jalanan pendakian mulai kering dan bisa ditapaki,” ujarnya.
Sementara itu, dalam laporan sejumlah media disebutkan bahwa jalanan di Tawangmangu cukup diramaikan oleh kendaraan baik roda dua dan empat.
Namun mayoritas dari mereka memilih untuk mampir ke area wisata kafe dan rumah makan yang bisa dinikmati dalam tempo singkat.
Tawangmangu Berkabut
Sebelumnya, kabut dan hujan gerimis mengguyur wilayah Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar saat memasuki momen libur panjang akhir pekan ini.
Turunnya kabut membuat jarak pandang juga menjadi terganggu dan hanya kisaran 5 meter. Menurut Camat Karanganyar, Rusdiyanto, kabut tebal ini sudah berlangsung beberapa hari.
Adapun area wisata yang banyak tertutupi kabut seperti area makan Pujasera Bundaran HI hingga pos pendakian Cemoro Kandang.
Kondisi Lalu Lintas
Sebelumnya, Masa libur panjang kembali dinikmati warga masyarakat pada pekan ini. Masa tersebut diawali dengan libur hari raya Imlek pada 12 Februari 2021.
Warga diprediksi memanfaatkan masa libur panjang itu untuk mengunjungi sejumlah objek wisata. Kawasan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar menjadi satu diantara yang menjadi rujukan.
Sejumlah kemacetan terlihat di beberapa ruas jalan, seperti di depan Pasar Tawangmangu dan di area Pujasera dekat Bundaran HI Tawangmangu.
Munculnya keramaian ini disebabkan oleh libur panjang tahun baru Imlek yang bersambung dengan akhir pekan.
Meskipun di Tawangmangu tidak ada perayaan khusus untuk Imlek namun antusias masyarakat cukup tinggi dengan wisata alamnya.*