Pendakicantik.com – Bunga Edelweiss atau nama dalam bahasa Latinnya Leontopodium alpinum merupakan tumbuhan endemik yang berada di daerah-daerah pegunungan di Eropa dan bisa mekar hingga 10 tahun.
Asal Edelweiss ini sendiri adalah dari padang rumput luas Mongolia. Setelah akhir dari zaman es terakhir beribu-ribu tahun yang lalu, Edelweiss baru dapat tumbuh di Alpen.
Baca Juga: The Death Zone, Tanjakan Terakhir Tempat Camp Sebelum Puncak Everest
Nama Edelweiss adalah gabungan dari dua kata dalam bahasa Jerman, yaitu edel yang berarti mulia/agung dan weiss yang berarti “putih.”
Bunga Edelweiss: Bunga Abadi yang Tidak akan Layu dan Dilindungi
Tumbuhan ini dapat ditemukan pada umumnya di tempat-tempat dengan ketinggian 1700-2700 meter, namun tentunya dengan jenis tanah tertentu.
Edelweiss yang ditemukan di Indonesia sangat berbeda dari Edelweiss di pegunungan di Eropa. Edelweiss jenis ini mempunyai nama latin Anaphalis Javanica, atau lebih populer dengan nama Edelweiss Jawa.
Baca Juga: Kebakaran Hutan Gunung Ciremai Berhasil Dipadamkan dengan 20ribu Liter Air
Bunga-bunga Edelweiss, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus, sangat disukai oleh serangga; lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat mengunjunginya.
Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, Edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus.
Di Indonesia, kita bisa melihat Bunga Edelweiss di tempat-tempat seperti Plawangan Sembalun, Lembah Mandalawangi, Alun-alun Suryakencana, Gunung Lawu, Gunung Merbabu, Kalimati, dan Tegal Alun.
Edelweiss Jawa sudah dinyatakan tumbuhan yang langka
Salah satu faktor penyebabnya adalah bagian-bagian Edelweiss sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekadar kenang-kenangan oleh para pendaki.
Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir tumbuhan ini.
Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat ditoleransi. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tumbuhan ini dinyatakan punah.

Tidak Diketahui Mengapa Disebut Bunga Abadi
Di banyak negara, Bunga Edelweiss dijuluki sebagai Lion’s Foot, Beautiful Star, Glacier Star, Alpine Everlasting Flower, Glacier Queen serta bunga abadi di Indonesia. Masih belum jelas mengapa bunga ini disebut bunga abadi.
Beberapa sumber menjelaskan bunga ini disebut abadi karena di dalam bunga Edelweis terkandung hormon etilen.
Yakni hormon yang berfungsi sebagai penekanan hormon sehingga bunganya tidak bisa gugur dan yang hebatnya lagi bunga ini dapat mekar sampai 10 tahun lamanya bila menyimpanan nya ditempat yang kering dan dengan suhu ruangan.
Sementara itu, sumber lainnya menjelaskan bunga ini abadi karena meskipun dipetik bunga ini tidak akan berubah bentuk dan warnanya, selama disimpan di tempat yang kering dengan suhu ruangan tertentu.
Baca Juga: Raffi Dimas: Hilang di Bukit Krapyak Ditemukan Meninggal di Dasar Jurang
Ditemukan Oleh Seorang Naturalis Jerman
Menurut sejarah, bunga edelweis pertama kali ditemukan oleh naturalis asal Jerman bernama Georg Carl Reinwardt pada tahun 1819 silam di lereng Gunung Gede.
Kemudian diteliti lebih lanjut oleh botanis asal Jerman lainnya bernama Carl Heinrich Schutz.
Dahulu masih banyak pos pendakian yang merazia tas carrier pendaki, gunanya untuk menemukan bunga edelweis di dalam carrier, untuk kemudian dikembalikan kembali ke lokasi semula oleh pendaki yang ketahuan tersebut.
Sekarang sepertinya sudah mulai jarang pos pendakian yang memberlakukan kembali hal tersebut.

Mitos Tentang Edelweiss
Sementara itu, bunga Edelweiss dikaitkan dengan mitos tertentu. Di Eropa, Edelweiss dilambangkan sebagai bukti cinta yang mendalam.
Pria yang dapat mendaki pegunungan yang terjal dan memetik setangkai bunga Edelweiss untuk sang wanita berarti telah membuktikan cinta dan pengabdiannya.
Sementara di Indonesia, jika memberikan bunga Edelweiss pada kekasihnya, maka hubungan mereka akan abadi, sebab di Indonesia bunga ini dijuluki bunga keabadian.*