#PendakiCantik – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) hingga saat ini belum membuka jalur pendakian seluruh gunung di Indonesia, termasuk Gunung Gede Pangrango.

Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wiratno mengatakan, pihaknya akan menunggu hasil dari kajian yang dilakukan terkait rencana pembukaan jalur pendakian gunung tersebut.

“Menunggu hasil kajian kami terhadap setiap lokasi pendakian favorit, seperti Rinjani, Bromo, Merbabu, Ijen, Merapi, Gede Pangrango, Kerinci dan lain-lain,” kata Wiratno pada Kamis (11/6/2020).

Belum Dibuka, Protokol Pendakian Gunung Gede Sudah Siap
Foto: Instagram/@annisamalati

Wiratno menjelaskan, yang harus diberlakukan pertama kali adalah klasifikasi zona dari masing-masing daerah.

Setelah itu, pihaknya akan mempersiapkan protokol Covid-19 seperti tes kesehatan rapid test, penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer, dan jaga jarak.

“Jadi gak main-main. Pengunjung nakal disuruh pulang. Tenda ya dua orang maksimal, karena jaraknya sudah tidak bisa lagi,” jelasnya.

Wiratno menyebut, dalam waktu dekat Menteri KLHK akan memutuskan pembukaan jalur pendakian tersebut berdasarkan kondisi setiap daerah.

Belum Dibuka, Protokol Pendakian Gunung Gede Sudah Siap
Foto: Instagram/@annisamalati

“Bisa berbeda-beda dan nanti diuji satu minggu satu bulan untuk menuju normal baru. Simulasi,” ucapnya.

“Jadi daerah tersebut apakah zona merah, hitam atau zona apa? Setelah itu, persiapan untuk protokol Covid-19 seperti tes kesehatan rapid test, masker, hand sanitizer, jaga jarak. Lalu petugas taman nasional memastikan mereka mentaati itu. Kalau di Gunung Gede kan harus tes kesehatan langsung di situ,” jelas Wiratno.

Dan dalam hal ini, Wiratno menegaskan, izin pembukaan jalur pendakian diterbitkan Dirjen KSDAE KLHK atas persetujuan Menteri dan Presiden.

Belum Dibuka, Protokol Pendakian Gunung Gede Sudah Siap
Foto: Instagram/@inirapunzel

Wiratno menuturkan, ada tiga jalur untuk pendakian Gunung Gede Pangrango, yakni Jalur Cibodas dan Jalur Gunung Putri Cianjur, serta Jalur Selabintana Sukabumi.

“Jalur Cibobas rencananya akan dibuka sekitar 300 orang per hari. Jalur Gunung Putri 200, dan Salabintana Sukabumi sekitar 100 orang per hari. Itu setelah dipangkas 50 persen,” tuturnya.

Pendaki Gunung Gede Kebanyakan Milenial

Selama ini jumlah pendaki Gunung Gede, Jawa Barat, tercatat mencapai 600 orang per hari. Kebanyakan mereka adalah anak muda generasi milenial.

Belum Dibuka, Protokol Pendakian Gunung Gede Sudah Siap
Foto: Instagram/@evazulaeva

Angka 600 pengunjung per hari ini sesuai dengan kuota maksimal jumlah pendaki yang ditetapkan taman nasional.

Data itu tercatat dalam formulir pendaftaran pendaki Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat, yang masuk melalui tiga pintu Gunung Gede, yakni pintu Cibodas, Gunung Putri, dan Suryakencana.

Sebelumnya, pendaki Gunung Gede didominasi oleh mahasiswa pecinta alam. Namun berubah drastis sejak tren mendaki memuncak seiring dengan ramainya fil 5CM.

Adapun pintu Cibodas menjadi jalur favorit pendaki. Rata-rata dalam sehari, 300 pendaki masuk melalui Cibodas, 200 melalui Suryakencana, dan 100 melewati Gunung Putri.

Share.