#PendakiCantik – Viralnya video tentang Andi Sulistyawan (18) yang meninggal di Gunung Lawu membuat banyak orang menduga dirinya sedang halusinasi karena hipotermia.

Dalam video tersebut Andi memang tampak seperti orang kebingungan saat bertemu dengan pendaki lain di jalan menuju puncak Gunung Lawu.

Relawan Anak Gunung Lawu (AGL), Budi Santoso yang turut mengevakuasi korban dari jurang seperti dalam video menduga sebelum meninggal Andi terserang hipotermia.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah benarkah Andi Sulistyawan sedang behalusinasi karena hipotermia atau karena dirinya sedang dirasuki makhluk halus Gunung Lawu?

Tentang Hipotermia

Apakah Hipotermia Menyebabkan Halusinasi? Ini Penjelasannya!
Foto: Pendaki Cantik – Instagram/@nikkmahhh

Hipotermia merupakan kondisi mekanisme tubuh mengalami kesulitan untuk mengatur suhu tubuh pada tekanan suhu dingin.

Biasanya tubuh manusia mampu mengatur suhu antara 36,5-37,5 derajat celcius pada zona termonetral.

Penyebab hipotermia bisa karena kelelahan fisik Orang yang mengalami kondisi hipotermia, pada umumnya menggigil kaku, sebab suhu bagian dalam tubuh berada di bawah 35 derajat celcius.

Adapun kondisi ini termasuk dalam kategori exposure, yakni kelelahan fisik yang disebabkan oleh keadaan alam atau lingkungan.

Gejala Hipotermia

Foto: Pendaki Cantik – Instagram/@inisopisa

Baju ganti yang cukup sangat diperlukan untuk antisipasi jikalau pendaki dalam keadaan basah. Pada keadaan basah, serangan hipotermia biasa melanda pendaki.

Tak hanya menggigil, gejala lain hipotermia, yakni pusing, halusinasi layaknya orang kesurupan, bicara menyeret, napas cepat, kulit dingin atau pucat.

Di sisi lain, ada juga penyebab serangan hipotermia, seperti berendam di air dingin dalam jangka waktu cukup lama, terpapar udara dingin dan berangin, dan saat melakukan operasi.

Proses Mulainya Hipotermia

Foto: Pendaki Cantik – Instagram/@danifozyl

Pada bagian otak manusia, terdapat organ yang berfungsi untuk mengatur temperatur atau suhu tubuh, yakni hipotalamus.

Saat tubuh mengalami perubahan suhu, maka hipotalamus akan bekerja merespons itu secara tepat. Respons yang ditampilkan hipotalamus salah satunya dengan gerakan menggigil.

Adapun respons ini merupakan suatu perlindungan tubuh untuk menghasilkan suhu panas melalui aktivitas otot atau dari proses metabolisme di dalam sel yang mendukung fungsi vital tubuh.

Dilansir dari Hello Sehat, organ jantung dan hati mampu menghasilkan suhu panas dalam tubuh.

Namun, jika manusia berada dalam ruangan dingin, kinerja jantung dan hati dalam menghasilkan suhu tubuh menjadi menurun.

Hal ini berdampak pada perlindungan untuk menjaga suhu panas tubuh dan otak berkurang, bahkan bisa terhenti.

Pertolongan pada korban Hipotermia

Foto: Pendaki Cantik – Instagram/ @_dianthy

Ketika menjumpai pendaki yang mengalami hipotermia, tidak perlu panik, namun segeralah melakukan pertolongan agar kondisi tidak semakin memburuk.

Metode skin to skin Salah satu tindakan pertolongan bisa dengan metode “skin to skin” atau cara menghangatkan tubuh seseorang dengan kulit yang menyentuh kulit korban hipotermia.

Cara ini dilakukan dengan mempertimbangan kedua orang atau lebih memiliki jenis kelamin yang sama atau pasangan suami-istri, agar tidak terjadi tindakan asusila.

Jika tidak ada sleeping bag, bisa menggunakan selimut, terutama untuk menghangatkan bagian dada dan kepala korban terlebih dahulu.

Apabila korban hipotermia mengenakan pakaian yang basah, maka baju pendaki itu harus dilepas dan diganti dengan pakaian kering.

Cara Lain

Foto: Pendaki Cantik – Instagram/ @dhikafebryna

Selain itu, penanganan korban hipotermia bisa juga dengan memberi makanan atau minuman hangat, ketika kondisi tubuh korban mampu membuka mulut atau sudah tidak kaku.

Cara lain yang bisa dilakukan, seperti memindahkan korban hipotermia ke ruangan kering dan hangat dengan gerakan pelan agar tidak memicu detak jantung yang tidak teratur.

Korban tidak sadarkan diri Tetapi, jika korban hipotermia dalam keadaan tidak sadarkan diri dan masih dirasakan denyut nadi dan hempasan napas, segera hubungi bantuan darurat.

Wajib Diperhatikan

Foto: Pendaki Cantik – Instagram/@tasyatwelndr

Sejumlah hal yang perlu diperhatikan dan sebaiknya dihindari saat mengatasi korban hipotermia antara lain:

Jangan menghangatkan tubuh mulai dari tangan dan kaki, karena bisa memicu syok pada korban.

Jangan memijat pada bagian kaki dan tangannya, hindari merendam tubuh korban dengan air hangat atau panas, dan juga jangan berikan alkohol atau minuman berkafein.

Selanjutnya, tidak dianjurkan menggunakan lampu pemanas yang digunakan untuk menghangatkan tubuh korban.

Jika korban tidak sadarkan diri sebaiknya hindari memberikan makanan dan minuman untuk dikonsumsi.

Share.
Exit mobile version