Pendakicantik.com – Afifi adalah penyandang disabilitas asal Depok Jawa Barat yang hobi mendaki gunung. Keterbatasannya tidak menghalanginya untuk melakukan hobinya.
Tidak seperti kebanyakan orang, pria kelahiran 1982 ini mendaki gunung dengan satu kaki. Ia telah menjadi penyandang disabilitas sejak dia berusia 2 tahun. Saat itu, Afifi sering sakit dan demam tinggi.
Baca Juga: Wisata Alam Gunung Marapi Dihidupkan Kembali
“Menurut cerita orang tua pada waktu itu sekitar usia saya dua tahun saya sakit, terus panas tinggi dibawa ke dokter terus disuntik. Tetapi, setelah itu (disuntik) sudah seperti ini tidak bisa jalan kaki kanan saya yang tidak berfungsi,” kisahnya.
Pendaki Disabilitas Asal Depok Berhasil Taklukan Puncak Gunung Gede Pangrango Jawa Barat
Afifi: Pendaki Disabilitas Berhasil Gapai Puncak Gede Pangrango
“Keluarga saya masih terus mengupayakan suka berobat masih berusaha terus ke mana-mana segala macam cara sudah dicoba ternyata sebelah kaki saya yang kanan ini tidak bisa menahan beban jadi harus sambil dipegang,” lanjutnya dilansir dari Wartakotalive.com di Sekretariat Vanaprastha, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2022).
Baca Juga: Gunung Lembu: Nikmati Indahnya View Waduk Jatiluhur dari Ketinggian
Afifi: Pendaki Disabilitas
Alhasil, salah satu kaki Afifi pun tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, untuk menjalani aktivitas sehari-hari, ia harus mengangkat kaki kanannya itu menggunakan tangan kanannya agar bisa berjalan.
Sedangkan untuk naik gunung, ia hanya mengandalkan kekuatan kaki kiri dan tubuhnya untuk melangkah demi langkah sampai menuju puncak.
Ketertarikan Afifi untuk mendaki gunung sudah ada sejak tahun 2000-an, di mana saat dirinya menempuh pendidikan di Universitas Gunadarma, Depok.
Awalnya, pria yang karib disapa Fifi ini hanya mencoba jalur menuju curug saja. Beruntungnya, Afifi selalu dikelilingi teman-teman yang baik tanpa membedakan dirinya dengan orang lain.
“Alhamdullilah saya dari kecil sampai kuliah itu bertemu temannya yang tidak bikin drop, dari waktu kecil pun kalau saya main itu tidak dibedakan jadi itu yang membuat saya nyaman, saya juga sekolah di sekolah umum. Jadi memang nggak terlalu dibedain itu yang merasa saya tidak beda dengan yang lainnya juga,” ucap dia.

Afifi, pendaki disabilitas saat ditemui di Sekretariat Vanaprastha, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2022). Rasa percaya dirinya meningkat setelah berhasil mendaki Gunung Gede Pangrango.
Sehingga, tak hanya mencoba perjalanan menuju curug. Ia bersama teman seperjuangannya saat kuliah itu mencoba jalur yang lebih menantang dengan mendaki Gunung Papandayan, di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Setelah pernah menginjakkan kakinya di puncak Gunung Papandayan, 12 tahun kemudian Afifi mencoba mendaki kembali ke Gunung Gede, Jawa Barat pada tahun ini.
“Nah, Gunung Gede ini memang salah satu rencana saya dan teman-teman. Waktu itu kami sempat merencanakan tetapi keburu sampai lulus dan punya kegiatan masing-masing jadi belum terlaksana,” tambah dia.
Baca Juga: 4 Tempat Trekking Seru dengan Keindahan Alam Memesona
Ikut Open Trip ke Gunung Gede
Afifi melanjutkan, pada September 2022 melalui informasi dari media sosial, ia melihat komunitas Vanaprastha membuka open trip untuk mendaki ke Gunung Gede, Jawa Barat.
Diketahui, Vanaprastha merupakan organisasi pencinta alam yang aktif dalam kegiatan alam terbuka dan aksi-aksi kepedulian terhadap lingkungan hidup sejak tahun 1976.
“Melihat Vanaprastha open trip sebenarnya saya tidak mau ikut awalnya. Tadinya hanya memberitahukan keponakan saya saja katanya dia mau naik, kebetulan salah satu yang ada di sini (Vanaprastha) namanya mas Anung saya kenal. Ternyata mereka tetap mau sama saya juga minta ditemenin, akhirnya ya sudah mendaftar ikut bergabung,” jelasnya.
Namun, Afifi sempat merasa khawatir apakah dirinya yang memiliki keterbatasan ini bisa berhasil mendaki sampai puncak.
“Karena kalau naik gunung itu kita butuh teman yang harus percaya, jadi memang salah satu saya lama tidak naik lagi itu karena teman-teman yang dahulu biasa sama saya memang bisa saya percaya mau menemani saya sabar menunggu sekarang sudah pada sibuk,” ungkap dia.
Namun tak disangka, nasib beruntung berpihak padanya. Keinginan untuk kembali mendaki ke Gunung Gede akhirnya bisa tercapai berkat sosok pendamping bernama Anung Hidayah (41) yang merupakan salah satu anggota di Vanaprastha.
Anung tak seorang diri, ada dua rekannya yang ikut menemani yakni Hudiyanto (Upay) dan Ayi Kurniasi (Ayi).
“Tim Vanaprastha itu ada tiga ada mas Anung, mas Upay dan Kak Ayi. Total ada enam yang ikut. Kebetulan yang biasa sweeper yang paling belakang itu Mas Anung,” ucap dia.

Sebelum mendaki gunung, Afifi juga melakukan berbagai persiapan diri, khususnya persiapan fisik dengan olahraga ringan setiap harinya. Menurutnya, selama perjalanan ke puncak Gunung Gede rasa capeknya hilang dengan menikmati pemandangan.
“Kalau waktu itu kan karena awalnya masih zaman kuliah masih muda kebanyakan dadakan bisa langsung berangkat. Tetapi kalau pendakian kemarin saya sudah sadar usia saya sekarang 40, saya tahu waktu itu bagaimana capeknya dan susahnya. Maka dari itu, persiapannya mungkin pemanasan jadi seperti berlari santai terus jalan cari yang agak jauh, yang ada tanjakannya keliling di daerah rumah saja,” tutup dia.