#PendakiCantik – Peristiwa jatuhnya seorang pendaki asal Kota Padang ke dalam kawah Gunung Marapi beberapa waktu lalu membuat semua pihak diminta untuk selalu hati-hati.
Kepala Pos SAR Limapuluh Kota, Robi Saputra, mengatakan bahwa pendaki tersebut diduga jatuh karena faktor kelelahan dan jarak pandang terbatas akibat kabut.
Jika ingin mendaki Gunung Marapi dalam waktu dekat, terdapat sejumlah tips yang bisa dicatat agar pendakian tetap aman. Apa saja?
1. Lakukan perencanaan pendakian

Robi dalam penjelasannya mengingatkan kepada para calon pendaki untuk selalu melakukan perencanaan sebelum memulai perjalanan.
Pendaki diimbau merencanakan terkait berapa hal seperti lama waktu berada di gunung, dan mempersiapkan kebutuhan logistik. Logistik juga harus dilebihkan untuk kebutuhan dua hari ke depan.
2. Rajin olahraga

Pada kesempatan lain, admin akun Instagram @marapi_singgala atau Algumara Basecamp bernama David mengatakan, hal penting lainnya yang perlu disiapkan adalah kondisi fisik yang bugar.
Menurutnya, persiapan sebelum pendakian itu perlu dipersiapkan fisiknya. Pastikan kita dalam keadaan sehat atau tidak.
Pada pagi hari, biasakan untuk jogging. Sementara pada sore hari, aktivitas yang dapat dilakukan oleh calon pendaki adalah kegiatan seperti futsal atau voli agar otot tidak kaku saat mendaki.
3. Siapkan peralatan mendaki yang memadai

Selain mempersiapkan kondisi fisik, calon pendaki juga harus mempersiapkan peralatan pendakian yang memadai.
Sebagai contoh, pendaki bisa sakit saat tiba di puncak jika jaket yang dibawa bukan jaket yang dapat menghangatkan tubuh.
Saat di basecamp pendakian, jika saat pemeriksaan peralatan ada peralatan yang kurang, pendaki bisa membeli atau menyewa peralatan di basecamp atau toko-toko sekitar basecamp.
4. Cari informasi soal hidup di alam

Mendaki adalah kegiatan wisata yang membuat pelakunya menyatu dengan alam. Sebab, sepanjang pendakian, mereka hidup di alam.
Oleh karena itu, kata Robi, calon pendaki bisa mencari informasi seputar teknik atau cara hidup di alam terbuka.
5. Cek situasi dan kondisi cuaca

Setibanya di basecamp pada saat hari pendakian, David menyarankan, calon pendaki tetap memerhatikan situasi dan kondisi cuaca.
Kalau fisik oke dan cuaca tidak bagus, lebih baik pendakiannya dibatalkan saja sebab ketika hujan, kondisi fisik bisa turun drastis.
Senada dengan David, Robi mengatakan bahwa calon pendaki dapat memonitor dan mengikuti setiap informasi cuaca dan aktivitas gunung melalui BMKG atau pos pemantauan Gunung Marapi.
6. Gunakan jasa pemandu gunung atau porter

Saat ini, Gunung Marapi memiliki tiga jalur pendakian yang bisa dilalui yaitu jalur Batu Palano, Aia Angek, dan Pariangan.
Bagi yang belum familiar dengan ketiga jalur tersebut, ada baiknya mereka menggunakan jasa pemandu gunung atau porter.
7. Jangan langsung mendaki, regangkan otot dulu

Sebelum mendaki setelah registrasi, mungkin sebagian pendaki akan langsung memulai perjalanan.
Namun, David mengimbau agar mereka melakukan peregangan terlebih dahulu. Biasanya ketika pendaki sampai pos akan registrasi, doa, dan jalan. Kalau bisa diselingin aktivitas peregangan supaya otot tidak tegang.
8. Jangan nekat menerobos kabut
Ramzi diduga jatuh karena jarak pandang yang terbatas akibat kabut. Menanggapi hal tersebut, David menegaskan, para pendaki harus setop pendakian jika ada kabut.
Kabut berkabut lebih baik istirahat, lalu lanjutkan perjalanan (saat kabut hilang). Kabut tergantung cuaca, biasanya kalau siang lebih di punggungan gunung. Kalau jelang malam, baru naik.
Biasanya, pendaki di Gunung Marapi akan mendirikan tenda sementara di jalur-jalur pendakian, atau istirahat sebentar di bangunan-bangunan dekat pos pendakian.*