Pendakicantik.com – 7 pelari kibarkan bendera di Gunung Ijen dan Puncak Gunung Ranti pada momen peringatan HUT RI ke -77 kemaren dipadati sejumlah komunitas pelari maupun pencinta alam hendak mengibarkan sang saka merah putih.
Kegiatan dari komunitas ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa dan semangat kemerdekaan.
Baca Juga: Rekomendasi Alas Kaki yang Cocok Untuk Segala Aktivitasmu
Kemeriahan peringatan HUT Kemerdekaan ke-77 RI ini diwarnai dengan beragam kegiatan bukan semata perlombaan agustusan.
7 Pelari Kibarkan Bendera di Gunung Ijen; Gunung Ranti Dipadati Para Pendaki
Seperti halnya yang dilakukan oleh 7 pelari asal Banyuwangi ini dengan caranya sendiri dan unik untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI.
7 pelari yang tergabung dalam komunitas lari BWXplorer mengibarkan bendera merah putih di dekat Kawah Ijen, Rabu (17/8/2022). Gunung Ijen memiliki ketinggian 2.769 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Baca Juga: Ratusan Pajero Langgar Aturan Masuk Kawasan Konservasi Gunung Bromo
Rute Perjalanan
7 pelari ini mulai start awal dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) Blambangan, Selasa (16/8) pukul 21.30 WIB. Dari Taman Blambangan menuju puncak Ijen dan harus menempuh jarak 45 kilometer.
”Apa yang dilakukan teman-teman berlari menuju Ijen sejauh 45 km merupakan penghormatan kepada para pejuang NKRI. Mereka telah berjuang dan mempertahankan Indonesia. Lari merupakan cara kami mewujudkan cinta kepada Indonesia,” ungkap Ketua Komunitas BWXplorer Hendri Tan.
Baca Juga: Jalur Pendakian Rinjani Ditutup Proses Evakuasi Pendaki Jatuh
Hendri menjelaskan, 7 pelari lakukan aktivitas ini dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan RI merupakan agenda rutin. Pada peringatan HUT RI sebelumnya, dia bersama rekan-rekannya berlari dari GOR Tawang Alun menuju kawasan Gantasan lereng Gunung Ijen. Dan tahun lalu kawah Ijen ditutup karena masih dalam suasana pandemi Covid-19.
”Setiap tahun kami (7 pelari) memperingati HUT Kemerdekaan RI dengan berlari. Bagi kami, berlari adalah hobi,” katanya.
Sempat Terkendala Cuaca Dingin
Selama perjalanan menuju puncak Ijen, Hendri dkk sempat terkendala dengan cuaca yang cukup dingin. Rombongan mulai bergerak dari parkiran Paltuding menuju puncak Ijen pukul 04.30 WIB.
”Mudah-mudahan tahun depan bisa mendaki lagi dengan tetap mengibarkan bendera merah putih,” ujarnya.
Pengibaran bendera di puncak gunung tak hanya dilakukan komunitas lari. Sebanyak 300 orang yang tergabung dalam komunitas pendaki gunung dan pencinta alam juga melakukan aktivitas serupa.

Komunitas Pendaki Memilih Puncak Gunung Ranti
Bedanya, ratusan orang tersebut memilih puncak Gunung Ranti sebagai lokasi pengibaran bendera berukuran 10 meter x 20 meter tersebut.
Pengibaran bendera di puncak gunung dengan ketinggian 2.601 mdpl tersebut berlangsung pada tanggal 17 Agustus. Sebelum dikibarkan, ratusan orang tersebut melaksanakan upacara lebih dulu. Sekadar diketahui, lokasi Gunung Ranti bersebelahan dengan Gunung Ijen.
Baca Juga: Ratusan Pajero Langgar Aturan Masuk Kawasan Konservasi Gunung Bromo
Keberangkatan rombongan dibagi dua gelombang. Gelombang pertama berangkat Selasa 16 Agustus 2022 pukul 16.00. Gelombang kedua tanggal 17 Agustus pukul 02.00 dini hari, sampai puncak pukul 06.00. Begitu sampai puncak, peserta istirahat sebentar, lalu dilanjutkan upacara pengibaran bendera merah putih pukul 09.00 sampai 11.00.
Sebelum pendakian dimulai, Satgas Gunung Ranti bersama komunitas pendaki Banyuwangi melakukan gerakan bersih-bersih sampah. Kegiatan tersebut berlangsung tanggal 12–15 Agustus.
”Kami juga membersihkan jalur pendakian dan menanam bibit alpukat dan manggis di area gunung dan hutan bekas kebakaran tersebut,” ungkap Yazid Sufyan, koordinator pengibaran merah putih di puncak Gunung Ranti.

Diungkapkan Sufyan, pelepasan pendakian dan penyerahan bendera merah putih dipimpin oleh Wakil Ketua Apindo Banyuwangi Zidni Ilham Nafi’a sekaligus Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (Fasi) Banyuwangi.
”Selain menanam alpukat, kami juga membagikan gerobak dan tempat sampah bantuan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kepada LMDH kepada pelaku wisata di area Gunung Ranti serta pencinta alam,” ujarnya.
Sufyan mengatakan selain wujud penghormatan kepada para pahlawan dan negara, pendakian tersebut untuk memacu semangat nasionalisme, khususnya anak-anak muda.
”Upacara dan pengibaran bendera di puncak Ranti sebagai bentuk rasa syukur kami dengan cara merawat dan menjaga gunung. Kegiatan ini sudah mendapatkan izin dari Perhutani Banyuwangi Barat,” katanya.