#PendakiCantik – Hingga akhir Maret 2021, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) masih ditutup untuk para pengunjung. Bukan hanya jalur pendakian, semua tempat pariwisata juga ikut ditutup.

Berdasarkan keterangan pihak pengelola, penutupan dilatarbelakangi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Mataram tentang potensi angin kencang, hujan lebat, dan banjir di Pulau Lombok.

Dalam rangka mematuhi aturan tersebut, kita semua diharapkan bisa taat dan mengikutinya dengan cara tidak melakukan pendakian secara ilegal di tengah cuaca buruk.

Meski harus menunggu selama tiga bulan, kamu tetap perlu mengingat kembali beberapa tips aman agar bisa mendaki Rinjani lagi tanpa kendala sedikit pun.

Berikut sejumlah tips dari Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady bagi kamu yang hendak mendaki Gunung Rinjani pada bulan April mendatang.

1. Persiapan yang lebih matang

6 Tips Mendaki Gunung Rinjani yang Harus Dilakukan
Foto: Pendaki Cantik – @znurlyzw

Sebelum melakukan pendakian, Dedy mewajibkan agar para calon pendaki Gunung Rinjani melakukan persiapan yang matang dalam hal perlengkapan pendakian yang dibawah dalam kondisi bagus.

“Di setiap pintu kami briefing, minta bagaimana kesiapan alat pendakian, cukup atau tidak,” ujarnya melansir kompas.com.

2. Unduh aplikasi e-Rinjani

6 Tips Mendaki Gunung Rinjani yang Harus Dilakukan
Foto: Pendaki Cantik – @salsabillaaaa27_

Setelah seluruh perlengkapan pendakian disiapkan, para pendaki wajib mengunduh aplikasi e-Rinjani untuk melakukan reservasi online.

Selain untuk reservasi, Dedy mengatakan bahwa aplikasi tersebut juga memiliki daftar peralatan pendakian yang harus dibawa.

Meski saat persiapan peralatan pendakian mungkin dirasa sudah memadai, Dedy mengimbau agar para calon pendaki Gunung Rinjani mengecek kembali peralatan dari daftar yang ada di e-Rinjani.

3. Cari porter atau komunitas pencinta alam lokal

6 Tips Mendaki Gunung Rinjani yang Harus Dilakukan
Foto: Pendaki Cantik – @marlinaayu1503

Menurut Dedy, biasanya para pendaki menggunakan jasa porter atau mendaki bersama komunitas pencinta alam lokal agar lebih aman.

“Kalau pencinta alam dari luar di-guiding sama pencinta alam lokal, itu yang tidak mereka lakukan. Mereka mendakinya sendiri dan biasa mendaki di Jawa,” jelasnya.

Dedy menambahkan, meski sudah berpengalaman dalam pendakian di Jawa, medan yang dimiliki Gunung Rinjani dan gunung lain di tempat berbeda tentu berbeda.

Jika tidak menggunakan porter, Dedy berharap agar calon pendaki lain menjalin komunikasi dengan komunitas pencinta alam lokal.

“Bisa minta bantuan (cari kontak komunitas) ke pihak TNGR, atau ikut rombongan. Biasanya kalau pagi ada rombongan yang ikut pakai guide. Ikut rombongan yang lain, ketemunya di pintu biasanya,” katanya.

Selain dapat mendaki dengan aman, menjalin komunikasi dengan komunitas pendaki lokal dapat menciptakan rasa kebersamaan antarpendaki ketika berada di Gunung Rinjani.

4. Ikuti akun Instagram TNGR

TNGR merupakan salah satu dari taman nasional di Indonesia yang aktif dalam memberikan informasi pendakian terbaru melalui Instagram, tepatnya akun @gunungrinjani_nationalpark.

Untuk informasi lebih lanjut atau apa saja yang harus dibawa dan dilakukan selama pendakian di Gunung RInjani, Dedy menyarankan agar calon pendaki mengikuti akun tersebut.

5. Periksa prediksi cuaca

Pendaki yang berpengalaman, ucap Dedy, biasanya memeriksa cuaca sebelum melakukan pendakian. Hal tersebut menurutnya merupakan bagian dari rencana perjalanan yang seharusnya sudah dipahami.

6. Hentikan pendakian jika ada kabut tebal

6 Tips Mendaki Gunung Rinjani yang Harus Dilakukan
Foto: Pendaki Cantik – @gunung_rinjaniku ⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣

Dedy menegaskan menegaskan agar seluruh pendaki menghentikan sementara pendakian jika terjadi kabut tebal.

Apabila di tengah pendakian terjadi kabut tebal, Dedy mewajibkan seluruh pendaki untuk berhenti dulu dan cari area untuk berkemah.

“Atau ke pos paling dekat. Santai saja tidak usah buru-buru, puncaknya tetap di situ kok. Jangan terlalu maksa, sesuaikan dengan kondisi. Kalau ada badai, tinggalkan,” tuturnya.

Jika ingin mendaki Gunung Rinjani, calon pendaki harus menunggu hingga 31 Maret 2021 karena sejak Jumat (1/1/2021) pihak TNGR menutup wisata pendakian.

Kendati demikian, Dedy mengatakan bahwa tanggal tersebut tentatif tergantung hasil pantauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) apakah pendakian sudah bisa dilanjutkan pada 31 Maret 2021 atau tidak.*

Share.