Pendakicantik.com – Para pendaki pemula sering kali menghadapi situasi yang cukup sulit terutama bila ada keinginan buang air besar saat berada di gunung.
Mereka yang antusias mempersiapkan segala macam perlengkapan, peralatan, rute perjalanan dan lainnya kadang ternyata tidak siap bila menghadapi situasi tersebut.
Baca juga: Pendakian Gunung di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo Ditutup
Bagi orang yang mencintai keindahan alam dan memiliki jiwa petualang, kegiatan mendaki gunung adalah hal yang mengasyikan.
Kadang kala mereka lupa bahwa kegiatan ini membutuhkan waktu yang cukup lama, berhari-hari bahkan bisa berminggu-minggu.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Latimojong Ditutup Selama Nataru karena Cuaca Ekstrem
6 Tips Buang Air Besar yang Beradab saat Berada di Gunung
Sudah bisa dipastikan rutinitas kehidupan sehari-hari yang biasa dilakukan dengan nyaman di rumah juga harus dilakukan di alam.
Salah satunya saat seorang pendaki kadang dihadapkan pada situasi kebelet pipis atau ingin Buang Air Besar (BAB).
Lantas bagaimana sih cara buang air di alam bebas agar tetap sopan dan beradab sebagai manusia. Tentu meninggalkan “ranjau darat” tak boleh dilakukan dengan sembarang tempat.
Berikut ini 6 tips buang air besar yang sebaiknya diperhatikan selama berada di gunung:
1. Jangan Buang Air Besar pada tempat yang sering dilewati atau dekat dengan lokasi camping
Carilah lokasi yang lumayan tersembunyi dan jauh dari jalan setapak utama yang biasanya dilewati para pendaki dan jauh dari lokasi kemping.
Langkah pertama adalah jangan BAB di dekat jalan setapak. Ini aturan utama yang harus dipegang teguh saat naik gunung, karena selain jorok juga sangat mengganggu pendaki lain yang akan lewat.
Juga jangan sampai kegiatan pibadi tersebut diketahui oleh banyak orang dan yang paling penting meninggalkan bau tidak sedap di sekitar tenda. Kasian teman-temannya.

2. Jangan Buang Air Besar di sumber air.
Baik itu air tenang seperti danau maupun sebuah aliran sungai, sumber air tetap merupakan kebutuhan pokok setiap manusia, jadi jangan anda cemari dengan membuang kotoran disana. Cara paling baik yang bisa anda lakukan adalah dengan menampung airnya dan membawanya ke lokasi daratan tanah menuju tempat yang pantas untuk membuang hajat.
3. Survey lokasi dan Pastikan lokasinya aman.
Ketika sudah berada di lokasi berkemah, tidak ada salahnya melakukan survey lokasi sebagai tempat untuk membuang hajat nantinya. Hal ini cukup berguna agar tidak perlu terburu-buru mencari tempat lagi ketika rasa hendak Buang Air Besar sudah datang.
Pastikan lokasi yang dipilih agak terlindung rimbun pepohonan dan tidak gampang terlihat orang lain. Selain itu, pastikan cukup aman untuk ditempati, baik dari ancaman binatang, tumbuhan berduri ataupun longsoran tanah.
Baca Juga: Niken Widyawati: Hobi Naik Gunung karena Pusing Tugas Kuliah yang Numpuk
4. Membawa tisu basah, hand sanitizer dan alat penggali.
Sebelum berangkat mendaki, pastikan 3 benda ini masuk dalam daftar bawaan anda. Untuk menggali lubang pembuangan, biasanya menggunakan sekop kecil khusus namun hal ini tidak mutlak karena dapat digantikan dengan beberapa alat penggali lain seperti pisau, ranting ataupun benda lain yang bisa ditemukan di lapangan.
Tetap gunakan air sebagai alat basuh utama. Barulah gunakan pelengkap lainnya seperti tisu basah, kemudian tisu kering. Tisu basah akan sangat berguna untuk membersihkan bagian yang kotor, selain itu berguna pula dalam penghematan air. Terakhir gunakan hand sanitizer agar lebih bersih dari kuman.
Jangan menggunakan dedaunan untuk membasuh karena kita belum tentu tahu daun apa yang kita gunakan. Bisa jadi daun itu akan menimbulkan rasa gatal begitu menyentuh kulit. Parahnya jika sampai iritasi hingga merah – merah alergi.
5. Buatlah sebuah galian dan tutup kembali setelah selesai digunakan
Pendaki mesti memperhatikan soal menggali lubang. Usahakan kedalaman lubang mencapai sekitar 10 – 15 cm. Jarak itulah standar aman dalam membuang limbah kotoran manusia. Pastikan menguburkannya dengan baik.
Rapat dan tidak ada celah. Jika perlu padatkan lubang galian Anda dengan cara menginjaknya dengan kaki agar lebih tertutup.
Jika sudah memenuhi standar, dijamin kotoran yang dibuang tidak akan berbau dan mencemari lingkungan. Kotoran nantinya akan terdegradasi dengan alami oleh bakteri – bakteri yang terkandung di dalam tanah.

6. Ajaklah salah satu teman untuk menemani.
Jika mendaki dalam suatu rombongan maka penting bagi setiap anggotanya untuk mengetahui keberadaan anggota lainnya. Beritahukanlah teman jika hendak Buang Air Besar dan ajaklah salah satunya untuk menemani, terlebih saat malam hari.
Dengan mengajak teman tentunya dapat melaksanakan hajat dengan lebih tenang. Jika terjadi suatu hal yang tak terduga maka temanlah yang akan pertama kali menolong.