Pendakicantik.com – Sebanyak 6 pendaki Gunung Lemongan diberi sanksi membersihkan sungai di Jalan Juanda, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur selama dua hari.
Begitulah efek dari video yang dibuat oleh para pendaki yang diduga prank yang beredar dan menjadi viral.
Baca juga: Pendaki dan Wisatawan Terpaksa Harus Mengurungkan Niat Mendaki Gunung di Bali
Salah satu pendaki melapor bahwa mereka tersesat, namun kemudian muncul video mereka bercanda dan mengaku tidak ada yang hilang.
Patria Dwi Hastiadi Kepala BPBD Lumajang mengatakan, tim BPBD awalnya mendapat laporan dari salah satu pendaki bahwa rombongan mereka tersesat saat mendaki Gunung Lemongan Lumajang.
Baca juga: Pendaki Gunung Lemongan yang Tersesat 2 Hari Berhasil Ditemukan Petugas
6 Pendaki yang Tersesat di Gunung Lemongan, Diberi Sanksi Bersihkan Sungai
Keenamnya, diketahui mendaki Gunung Lemongan pada Kamis (26/1/2023) pukul 17.00 WIB melalui Pos Mbah Citro.
“BPBD itu kan bekerja atas dasar dua hal yang pertama itu laporan, yang kedua itu kondisi emergency, nah kemarin kita dapat laporan dari pendaki kalau mereka tersesat, dan setelah kita cek memang mereka sudah keluar dari jalur pendakian,” terang Patria saat dikonfirmasi, Selasa (31/1/2023).
Mendapati laporan tersebut, tim kemudian diterjunkan untuk melakukan pencarian. Namun tak lama setelah itu, beredar sebuah video yang menunjukkan enam orang pendaki Gunung Lemongan sedang memasak mi di atas gunung.

Video berdurasi delapan detik itu sempat viral lantaran sebelumnya enam orang itu dikabarkan tersesat saat mendaki Gunung Lemongan.
Sayangnya, ada kalimat yang tidak pantas diucapkan oleh salah satu pendaki di tengah upaya pencarian oleh tim reaksi cepat (TRC) BPBD Lumajang.
Pria itu berkelakar bahwa ia dan lima orang temannya memang sengaja menginap dua hari di atas gunung, bukan tersesat maupun hilang.
“Ini niatnya camping dua hari, masak-masak. Kok dibilang hilang, enggak jelas BPBD,” kata salah satu pria di video tersebut.
Baca Juga: 6 Pendaki Tersesat di Gunung Lemongan; Tim BPBD Lumajang Turun Lapangan
Usai video itu menyebar, keenam pendaki bersama orangtua mereka datang ke Kantor BPBD Lumajang untuk memberikan klarifikasi.
Kepada Patria, keenam pendaki muda ini mengaku sengaja membuat video itu agar teman-temannya yang tidak ikut mendaki gunung, tidak merasa panik.
“Kemarin ke kantor keenam pendaki bersama orangtuanya mengklarifikasi. Kalau alasannya supaya (teman-temannya) tidak panik. Tapi apa pun itu, kan tidak diperkenankan,” kata Patria.
Meski dalam video yang beredar para pendaki menolak dikatakan hilang, namun menurut Patria, mereka sudah keluar dari jalur utama pendakian. Perihal kabar mengenai laporan dan video itu sengaja dibuat para pendaki untuk membuat konten prank, Patria mengaku tidak mengetahui hal itu.

Namun, keenam pendaki itu telah diminta untuk membuat video klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Lumajang.
“Kalau itu (konten prank) saya tidak tahu ya karena itu kan niat mereka apa. Tapi apa pun alasannya mereka telah mengklarifikasi semuanya dan semua sudah clear. Untuk sanksinya kita minta bersih-bersih sungai di Jalan Juanda dua hari,” pungkas dia.