#PendakiCantik – Kisah mistis dan mitos di Jalur Pendakian Gunung Kerinci hingga saat ini masih di percaya dikalangan warga setempat.

Mestipun cerita keangkeran Gunung Kerinci tidak banyak di terngiang tetapi Gunung Kerinci memiliki mistis dan mitos di sepanjang jalur Pendakian.

Gunung Kerinci merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia serta gunung tertinggi ke 2 di Indonesia setelah Cartenz Pyramid.

Gunung Kerinci memiliki ketinggian 3805 meter dari atas permukaan laut, dan berlokasi di provinsi Jambi, Kab. Kerinci.

Bagi pencinta hiking jalur pendakian Gunung Kerinci memiliki medan yang sangat menantang dan Keindahan yang luar biasa. Berikut Tempat terangker yang berada di sepanjang jalur Pendakian Gunung Kerinci:

Pintu Rimba

4 Tempat Angker di Jalur Pendakian Gunung Kerinci
Foto: Pendaki Cantik – @zizitt_

Pendakian menuju puncak Kerinci via jalur Kersi Tuo merupakan jalur pendakian yang sangat populer serta jalur pendakian tercepat untuk mencapai puncak.

Pendakian via jalur Kersik Tuo trekking point nya dimulai dari Pintu Rimba. Meskipun masih berada disekitar perkebunan penduduk Pintu Rimba Gunung Kerinci tidak luput dari cerita angker dari kalangan pendaki.

Di Pintu Rimba Pendaki sering melihat penampakan seperti sosok wanita yang menggunakan baju panjang berwarna putih tetapi tidak menampakan wajahnya.

Entah dari mana sosok wanita tersebut yang historinya sampai sekarang masih misteri.

Pos 2 atau Pos Batu Lumut

4 Tempat Angker di Jalur Pendakian Gunung Kerinci
Foto: Pendaki Cantik – @fanesa_yuningsih

Pos Batu Lumut diambil dari keberadaannya yang dekat dengan sungai yang mengering tetapi memiliki kondisi yang lembab sehingga bebatuan dan tebing-tebing di sungai tersebut di tumbuhi banyak lumut.

Keberadaannya yang berada di lekukan gunung serta dekat dengan sumber air membuat pos ini bukan hanya seram dengan makhluk halusnya tetapi juga dengan binatang buas yang sering di jumpai di pos tersebut.

Binatang-binatang yang sering di jumpai antara lain Harimau Sumatera, Beruang, serta babi hutan. Dibalik bahaya cengkraman hewan buas Pos Batu Lumut juga memiliki cerita mistis yang sangat menyeramkan.

Konon, Pos Batu Lumut di tempati oleh banyak sosok anak kecil yang suka bermain-main di tempat ini.

Meskipun keberadaannya tidak mengganggu tetapi mereka sering menampakkan diri kepada pendaki yang melewati jalur tersebut disaat magrib dan selepas isya hingga 1/3 malam.

Pohon Bolong

4 Tempat Angker di Jalur Pendakian Gunung Kerinci
Foto: Pendaki Cantik – @meldanii

Sepintas namanya mungkin agak sedikit menyeramkan tetapi memang benar adanya. Kayu bolong merupakan sebuah pohon besar yang tersambar petir.

Pohon tersebut tumbang dan meninggalkan tunggul besar setinggi 15 meter. Pohon besar berada di pertengahan jalur antara Pos 3 dan Shelter 1.

Saat melintasi jalur pendakian Gunung Kerinci Pohon besar merupakan tempat yang paling ditakuti oleh sebagian besar pendaki Gunung Kerinci.

Hal itu dikarenakan banyaknya sosok penunggu yang menempati Pohon Besar tersebut salah satunya sosok yang sering menampakan dirinya sosok nenek tua serta gendoruwo.

Konon, hilangnya Setiawan Maulana yang hilang 2014 lalu memiliki hubungan dengan sosok penunggu di pohon besar.

Shelter 2

4 Tempat Angker di Jalur Pendakian Gunung Kerinci
Foto: Pendaki Cantik – @noviherdyy

Tahun 2004 lalu Gunung Kerinci sempat dihebohkan dengan meninggalnya pendaki asal jakarta saat melakukan pendakian.

Diduga pendaki tersebut meninggal karena kelelahan serta terkena penyakit ketinggian atau sering disebut hypotermia.

Saat berlangsungnya evakuasi tim SAR sempat mengistirahatkan pendaki tersebut di Shelter 2 selama satu malam sebelum di bawa turun, kondisi tersebut dikarenakan kondisi cuaca yang menghambat berlangsung proses evakuasi.

Setelah kejadian tersebut banyak yang menyimpulkan bahwa Shelter 2 mulai angker karena kejadian tersebut.

Tidak sedikit pendaki yang pernah melihat sosok makhluk halus di area camping tersebut. Tak cuma itu beberapa pendaki juga sering kesurupan serta kejadian-kejadian aneh lainnya yang diluar akal sehat.

Share.