Pendakicantik.com – Sekelompok mahasiswa asal Solo ini merasa tertantang untuk menggapai Puncak Gunung Chimborazo di Ekuador.
Bisa menggapai dan menjejakkan kaki di puncak gunung tertentu jadi kebanggan setiap pendaki. Apalagi gunung itu jarang disentuh pendaki lain.
Baca Juga: Macan Berduel dengan 3 Warga Sumedang; Macan Akhirnya Mati
Gunung Chimborazo di Ekuador merupakan gunung paling tinggi di belahan bumi.
4 Mahasiswa UMS Rencana Mendaki Gunung Chimborazo di Ekuador
2 orang laki-laki dan perempuan sedang latihan berlari di lingkungan Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Baca Juga: Jeep Wisata Gunung Bromo Jatuh ke Jurang, 2 Meninggal dan 4 Luka-luka
Tim Ekspedisi UMS
Salah satu diantaranya ialah Iqbal Nurii Anam. Ia sedang mempersiapkan diri secara fisik untuk mendaki Gunung Chimorazo di Ekuador. Ia tidak sendiri, ada empat mahasiswa yang lain tergabung dalam Malimpa UMS Indonesia Expedition (MUIE).
“Jadi kegiatan ini dilakukan untuk menyambut Muktamar Ke-48 Muhammadiyah-Aisyiyah di Solo. Sebenarnya kami mau berangkat pada 2020 lalu. Namun dengan adanya kendala Corona program ini ditunda,” ujar Iqbal sebagai steering committee ekspedisi ini.
Bila tidak ada kendala, pada Oktober nanti tim akan terbang menuju gunung di kawasan Amerika Latin ini. Tak hanya mendaki gunung, mereka juga sekaligus akan melakukan studi tentang etika dan kebiasaan berbusana masyarakat Ekuador dalam perspektif Islam. Mereka juga akan mempromosikan potensi seni, budaya dan pariwisata Indonesia ke Ekuador.
“Ada beberapa program yang kami lakukan di Ekuador. Selain mengenalkan Indonesia, kami juga mengampanyekan zero waste adventure. Kami tidak sebatas eksplorasi alam tapi juga peduli lingkungan hidup dengan tidak menggunakan plastik sekali pakai,” kata Iqbal.

Terkait persiapan, Iqbal mengatakan tim terus melakukan latihan, terutama fisik dan menjaga kesehatan. Sejauh ini tim sudah melakukan uji coba pendakian ke gunung di sekitar Solo.
“Kami sudah melakukan try out dua kali, yaitu di Gunung Lawu via Tambak dan Gunung Merbabu via Suwanting,” katanya.
Selain itu, tim yang akan diberangkatkan juga memiliki segudang pengalaman pendakian baik di tanah air maupun skala internasional sebelumnya. Di antaranya Ekspedisi Sumatera, Ekspedisi Meratus, Ekspedisi Muda Binaiya Maluku, Ekspedisi Khuiten Mongolia pada 2018. Kemudian ekspedisi Quarles Gandang Dewata 2022.
Melalui MUIE, Malimpa UMS kembali bertekad menggelar ekspedisi bertaraf internasional yang akan mengibarkan merah putih untuk kali pertama di atap dunia guna mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia untuk dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lainnya.
Baca Juga: 6 Pendaki di Rusia Meninggal Jatuh dari Tebing di Eurasia
Memilih Gunung Chimborazo
Iqbal menjelaskan, tidak banyak yang tahu kalau puncak gunung itu merupakan titik tertinggi di muka bumi.
“Selama ini kalau ditanya gunung tertinggi, orang pasti ngomong Himalaya, puncaknya Everest. Padahal, kalau dihitung Gunung Chimborazo yang tertinggi. Dengan ketinggian 6268 MDPL,” ungkapnya.

Gunung Chimborazo tertinggi di atas pusat bumi. Hal ini karena bumi memiliki poros bulat. Chimborazo berada satu derajat sebelah selatan khatulistiwa bumi dengan jarak 6384 km dari pusat bumi atau sekitar 2 km lebih jauh dari pusat bumi dibandingkan dengan Gunung Everest.