Pendakicantik.com – Keberadaan gunung-gunung di Indonesia sering disertai dengan mitos yang masih dipercaya hingga saat ini, seperti halnya Gunung Merapi.

Gunung Merapi di perbatasan Jogja dan Jateng juga memiliki mitos yang masih dipercaya sampai sekarang.

Baca juga: Aden: Jadi Porter Gunung Gede Pangrango Sejak Umur 17 Tahun

Mitos tersebut ada disepanjang sejarah dan perkembangan kehidupan masyarakat sekitar Gunung Merapi.

Gunung Merapi adalah salah satu gunung berapi yang paling dikenal masyarakat Indonesia karena sifatnya yang sangat aktif.

Baca juga: Pendakian Gunung Agung Ditutup Sementara Mulai 3 April 2023

3 Mitos tentang Gunung Merapi yang Masih Dipercaya Hingga Sekarang

Gunung yang memiliki tinggi 2.968 mdpl ini kerap mengeluarkan asap yang menimbulkan kesan seram dan menakutkan.

Selain dikenal sebagai gunung teraktif, Gunung Merapi juga dikenal karena memiliki sejumlah mitos yang dipercayai oleh masyarakat secara turun-temurun.

Baik mengenai asal-usul maupun cerita mistis, mitos-mitos tersebut menyertai sejarah keberadaan Gunung Merapi hingga sekarang.

Penyeimbang Pulau Jawa

Asal-usul Gunung Merapi dipercaya dibuat untuk menyeimbangkan gunung-gunung yang ada di Jawa Barat, karena Pulau Jawa dipercaya akan miring ke barat dan tenggelam sebagian. Pembuatan Gunung Merapi dilakukan dengan memindahkan suatu gunung ke tengah Pulau Jawa.

Gunung yang dipindahkan tersebut bernama Gunung Jamurdipa. Gunung tersebut dihuni oleh dua empu pembuat keris yaitu Empu Permadi dan Empu Rama. Para empu mengizinkan gunung tersebut dipindahkan para dewa jika keris yang dibuatnya di atas gunung sudah selesai.

Namun para dewa tidak sabar sehingga saat keris baru setengah jadi, gunung beserta keris dipindahkan oleh para dewa ke tengah-tengah Pulau Jawa. Sehingga tungku perapian si empu sampai sekarang menjadi kaldera yang mengeluarkan api terus-menerus dan jika kerisnya bergoyang maka akan terjadi erupsi.

Karena tungku yang terus-menerus mengeluarkan api dan selalu mengeluarkan lahar api, maka gunung tersebut disebut sebagai Gunung Merapi.

3 Mitos tentang Gunung Merapi yang Masih Dipercaya Hingga Sekarang
Foto: Pendaki Cantik –

Keraton Merapi

Gunung Merapi dipercaya masyarakat memiliki kerajaan gaib yang sering disebut sebagai Keraton Merapi. Kerajaan gaib ini diyakini sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram namun dihuni dan dikendalikan oleh bangsa jin.

Pada masa lalu, Keraton Merapi dikenal memiliki hubungan yang dekat dan erat dengan Keraton Mataram. Keraton Merapi bahkan dipercaya pernah membantu pasukan Kerajaan Mataram untuk memenangkan perang dengan meletuskan gunung ini.

Sama seperti keraton pada umumnya, Keraton Merapi juga diyakini memiliki sejumlah tokoh yang namanya cukup terkenal bagi penduduk di sekitar Merapi. Tokoh-tokoh tersebut memiliki tugas masing-masing yang menjaga keberadaan antara lain Eyang Merapi, Eyang Sapu Jagad, Eyang Megantara, Eyang Antaboga, Kyai Petruk, Kyai Sapu Angin, Kyai Wola Wali, Nyi Gadung Melati, dan Kartadimejo.

Baca juga: Pendaki Gunung Merbabu Rekam Erupsi Gunung Merapi: dari Panik sampai Santai Kembali

Pasar Bubrah

Pasar Bubrah adalah mitos paling terkenal yang ada di Merapi. Pasar Bubrah sendiri adalah sebutan untuk pasar gaib yang berada di sebuah punggung bukit dekat kawah Merapi.

Lokasinya yang datar dan didominasi batuan menjadikan lokasi ini tempat favorit para pendaki untuk beristirahat, bermalam, dan menunggu matahari terbit. Mitos Pasar Bubrah lahir dari cerita masyarakat dan pendaki yang bermalam di tempat ini.

3 Mitos tentang Gunung Merapi yang Masih Dipercaya Hingga Sekarang
Foto: Pendaki Cantik –

Pada malam hari, orang-orang yang beristirahat di tempat tersebut biasanya mendengar suara riuh seperti pasar. Banyak yang meyakini bahwa lokasi tersebut adalah pasar besar Keraton Merapi. Batu-batu besar yang ada di sana dianggap sebagai manifestasi dari warung, meja, dan kursi milik makhluk halus.

Share.