Pendakicantik.com – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimawa Yogyakarta dan Jawa Tengah alami 154 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Jumat (6/5) pukul 00.00-24.00 WIB.
Sesuai info yang dikutip dari AntaraJogja menjelaskan Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Sabtu (7/5/2022) menjelaskan selain adanya gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 60 kali gempa hibrid atau fase banyak, sebanyak emapt kali gempa embusan, 23 kali gempa vulkanik dangkal, dan dua kali gempa tektonik.
Berdasarkan hasil pengamatan visual, terlihat asap warna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang dan tebal dengan ketinggian sekitar 50 – 300 meter di atas puncak.
Baca juga: PENDAKI PEREMPUAN GUNUNG SINDORO CEDERA DAN BERHASIL DIEVAKUASI

154 Kali Gempa Guguran; Gunung Merapi Pada Level III atau Siaga
Pada periode pengamatan itu, tercatat sebanyak 14 kali guguran lava pijar keluar dari gunung Merapi dalam jarak luncur maksimum 2 kilometer ke arah barat daya.
Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada Jumat (6/5/2022), menunjukkan laju pemendekan jarak rata-rata 0,9 cm dalam tiga hari.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan pada Sabtu (7/5/2022) pada pukul 00.00 sampai 18.00 WIB, Gunung Merapi tercatat mengeluarkan lava pijar empat kali sejauh 2.000 meter ke arah barat daya.
Sampai saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi dapat berpengaruh ke area dalam sector selatan-barat daya yang meliputi
- Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer)
- Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer)
Di samping itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi dapat berpengaruh ke area di sektor tenggara yang mencakup
- Sungai Woro (sepanjang optimal tiga km)
- Sungai Gendol (sepanjang lima km)
Hanik Humaida menjelaskan bahwa jika gunung api itu alami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya bisa menjangkau wilayah dalam radius tiga kilometre dari puncak gunung.