Pendaki Cantik – Dalam kehidupan sehari-hari kita harus selalu menjunjung tinggi etika. Sebab itu adalah hal utama untuk membina kerukunan, kenyamanan, dan keamanan dalam hidup bermasyarakat.
Begitu pun pada saat mendaki gunung. Ada etika yang harus dipahami dan dijaga, tertuang dalam lisan maupun tulisan, agar kegiatan mendaki dapat berjalan dengan lancar dan nyaman.
Baca: 10 Peralatan Dasar Seorang Pendaki Gunung
Berikut ini akan diurakan secara singkat 10 etika seorang pendaki gunung yang dirangkum sahabat Pendaki Cantik dari berbagai sumber.
1. Mengurus Simaksi Sebelum Mendaki
Mengurus surat ijin masuk konservasi atau Simaksi kepada pihak pengelola terkait sebelum mendaki adalah salah satu etika utama sebelum mulai naik gunung. Fungsinya untuk mendata identitas diri dan mengantisipasi hal-hal buruk yang mungkin terjadi selama di gunung.
Jika kamu belum turun gunung sesuai dengan waktu yang tertera di Simaksi, maka pengelola gunung akan mencaritahu apa yang terjadi. Bahkan jika diperlukan, pengelola gunung akan meminta tim SAR untuk melakukan pencarian di hutan.

2. Menghargai Sesama Pendaki
Hal yang paling penting dan selalu diingat oleh para pendaki adalah untuk saling bertegur sapa saat berpapasan dengan pendaki lain. Sebab, saat di gunung kita adalah saudara seperjalanan yang memiliki hobi yang sama dan tujuan yang sama.
Karenanya, penting disadari untuk saling membantu jika mengalami kesusahan saat di puncak. Dengan kata lain, sebelum mengakrabkan diri dengan alam, mulailah dengan bersahabat dengan sesama pendaki.

3. Menghormati Kehidupan di Alam Liar
Selama berada di hutan, jangan memberi makan hewan yang ditemui. Tidak diperkenankan juga membuang sampah makanan sembarangan, sebab akan dimakan oleh binatang yang hidup di hutan tersebut.
Jika mendengar suara alam atau hewan, sebaiknya tidak berisik sebagai bentuk menghargai keberadaan mereka. Alam liar adalah rumah mereka. Etika sebagai tamu yang datang berkunjung, kita mesti menghargai mereka sebagai tuan rumah.

4. Biarkan Apa yang Dilihat dan Ditemukan
Ya, ketika naik gunung, para pendaki adalah tamu. Sebagai tamu haruslah sopan dan tidak mengubah apapun yang ada di hutan.
Tidak boleh merusak hutan misalnya mencoret batu atau papan penunjuk arah di hutan, mencabut tumbuhan atau menebang pohon, dan hewan hutan tidak boleh dibawa pulang.

Baca: 10 Latihan Dasar Sebelum Mendaki Gunung
5. Membuang Limbah Dengan Benar
Membuang limbah dengan benar, mulai dari kotoranmu sampai pada sisa makanan. Jika kamu ingin Buang Air Besar (BAB), beberapa tips dapat dipakai sebagai panduan.
Carilah tempat yang jauh dr jalur pendakian dan tenda, lalu gali lubang yang cukup dalam. Setelah BAB, jangan lupa untuk menimbun kembali lubang tersebut.

6. Tidak Meninggalkan Sampah
Meningkatnya antusiasme orang mendaki gunung terkadang kurang disertai kesadaran menjaga alam. Tampilan saat foto di puncak menjadi orientasi utama, tetapi abai dengan kelestarian alam dengan membuang sampah sembarangan.
Sekarang ini, sampah yang ditinggalkan pendaki sangat banyak dan situasi ini membuat banyak gunung yang tercemar. Sebaiknya dan merupakan kewajiban para pendaki untuk selalu membawa kembali sampahnya selama mendaki.

7. Menjujung Tinggi Adat Istiadat Setempat
Ada nasihat bijak para tetua yang tertuang dalam peribahasa “Di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung”. Nila etika dalam peribahasa ini juga berlaku saat mendaki gunung; kita harus selalu menjunjung tinggi etika dan adat istiadat setempat.
Jika kita menjunjung tinggi adat istiadat mereka, kita akan diperlakukan secara hormat dan dihargai. Begitu pula sebaliknya. Selain itu, wajib bagi seorang pendaki untuk selalu berbicara dan berperilaku sopan terhadap para warga yang tinggal di kawasan gunung.

8. Tidak Mengambil Apa yang Bukan Milik
Saat ini, banyak pendaki yang tidak lagi menghiraukan kelestarian hutan. Misalnya, memetik bunga Edelweiss atau mengambil benda yang ditemukan di hutan untuk dibawa pulang sebagai bukti bahwa dirinya sudah pernah naik gunung.
Sebaiknya, hal itu tidak boleh dilakukan karena semua itu bukan milik kita. Cukup abadikan moment itu dengan kamera mungilmu.

Baca: Wajah-wajah Cantik di Pendakian Gunung Merbabu
9. Jangan Mencemari Sumber Air
Sumber mata air di pegunungan tidak hanya digunakan oleh para pendaki, tetapi juga para penduduk sekitar gunung, tumbuh-tumbuhan, juga hewan-hewan yang berhabitat di gunung.
Karenanya, pendaki gunung punya kewajiban untuk memelihara kelestarian alam gunung, termasuk di dalamnya sumber air. Saat naik gunung, usahakan untuk berhati-hati dan seefisien mungkin menggunakan air.

10. Memilih Tempat Berkemah yang Tepat
Kondisi geografis dan lingkungan sekitar sangat penting untuk diperhatikan saat ingin mendirikan tempat berkemah. Pemilihan tempat berkemah yang kurang tepat, selain akan membahayakan keselamatan diri sendiri, juga akan merugikan pendaki lain.
Selain itu, penting untuk memperhatikan hal-hal detail seputar pemilihan lokasi tempat berkemah. Salah satu contoh yang bisa disebutkan adalah jangan berkemah terlalu dekat dengan sumber air, karena hewan liar di gunung membutuhkan air untuk minum.

Sekian informasi tentang etika seorang pendaki gunung. Mudah-mudahan dapat bermanfaat buatmu. Salam lestari*